SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi demonstrasi perangkat desa di Gedung MPR DPR (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Foto ilustrasi demonstrasi perangkat desa di Gedung MPR DPR (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, SLEMAN – Paguyuban Dukuh Kabupaten Sleman, Cokro Pamungkas meminta Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintahan Desa (TPAPD) dinaikkan. Para dukuh berharap besaran TPAPD setara UMP DIY sebesar Rp1.026.000 per bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harapan itu di ungkapkan Cokro Pamungkas saat menggelar syawalan di Gedung Serba Guna, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Rabu (21/8/2013). Ada pun besaran TPAPD yang diterima saat ini sebesar Rp775.000 per bulannya.

“Kami pikir perangkat yang lain juga menerima dengan besaran yang sama. Untuk itu kami mengusulkan pada Bupati Sleman agar tunjangan kami setara dengan UMP yang ditetapkan DIY,” kata Ketua Cokro Pamungkas, Sukiman disela-sela acara.

Sukiman menambahkan selain TPAPD, dukuh juga mendapat hak menggarap tanah bengkok. Masing-masing dukuh rata-rata menggarap satu hektare (ha). Meski pun ada yang menerima tanah bengkok sampai 1,5 ha di Sleman.

Meskipun tunjangan belum dianggap layak, Sukiman mengatakan dukuh tetap harus bekerja sesuai dengan tupoksinya. Terutama pada tahun depan yang menjadi tahun politik, agar masing-masing dukuh menjaga ketentraman wilayah masing-masing.

“Meskipun tunjangan kurang namun menjaga wilayahnya saat pemilu legislatif digelar tetap harus dilanjutkan,” jelas Sukiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya