SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/antara)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

GUNUNGKIDUL—Keharusan mengembalikan tunjangan yang sudah dibayarkan tahun 2013 bagi guru yang mengajar di sekolah yang berada di wilayah terpencil di Gunungkidul menimbulkan keprihatinan.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Tugiran, salah satu guru SD Muhammadiyah Pilangrejo, Kecamatan Nglipar mengaku sangat keberatan bila harus mengembalikan uang tunjangan yang sudah dia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. “Mau mengembalikan dari mana toh uangnya sudah habis,” katanya, Rabu (22/5/2013).

Guru honorer yang sudah mengajar selama 6,5 tahun di SD Muhammadiyah Pilangrejo ini gaji pokok perbulan hanya dibayar Rp200.000. sementara tunjangan 2013 yang dia dapatkan Rp1,5 juta.

“Wong gaji saya Cuma Rp200 Setiap bulan. Harus berapa bulan mengajar tidak dibayar jika harus mengembalikan,” tukasnya. Menurut dia, ada 8 guru yang terdiri dari 2 Pegawai negeri Sipil dan 6 honorer yang mengajar di SD Muhammadiyah Pilangrejo. Mereka rutin mendapatkan tunjangan setiap tahun sejak 2007 lalu. Tunjangan diperoleh terkadang 2 kali setahun terkadang tiga bulan sekali.

Meski belum ada sosialisasi cara pengembalian tunjangannya, Tugiran heran dengan kebijakan penghapusan tunjangan untuk guru-guru yang sudah mau mengabdikan dirinya di sekolah terpencil. Sebab, menurutnya, tunjangan tersebut selama ini salah satu motivasi untuk menggerakan tenaga pengajar mencerdaskan anak sekolah di wilayah pelosok.

Hal senda juga diungkapkan oleh guru SD Wonolagi, Desa Ngleri, Kecamatan Playen, Bagong Kriswanto juga menyesalkan kebijakan penghapusan tunjangan. Menurut dia, sebelum ada kebijakan tunjangan tidak ada guru yang mau mengajar di SD Wonolagi, karena  kondisinya yang jauh dari perkotaan, harus melintas sungai dan persawahan. “Dengan tunjangan itu baru banyak guru yang mau mengajar,” katan dia yang baru menjadi PNS 2008 lalu ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya