SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat box culvert di wilayah Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Selasa (25/1/2022). Terowongan itu bakal menjadi salah satu akses jalan desa di bawah jalan tol Solo-Jogja yang saat ini masih dalam proses pembangunan. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN— Pembayaran uang ganti kerugian (UGR) jalan tol Solo-Jogja di beberapa desa di Kecamatan Ngawen, Klaten, saat ini masih menunggu Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Pembayaran UGR itu mandek sejak pertengahan Januari 2022.

Staf Pejabat Pembuat Komitmem (PPK) Jalan Tol Solo-Jogja, Christian Nugroho, mengatakan hingga sekarang tim pembebasan lahan masih menunggu surat persetujuan pembayaran dari LMAN.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Belum ada jadwal [kelanjutan prmbayaran UGR jalan tol Solo-Jogja hingga sekarang]. Masih menunggu persetujuan LMAN. Di Kecamatan Ngawen yang masih perlu dirampungkan pembayaran UGR-nya, seperti Duwet, Gatak, Ngawen, Kahuman, Pepe, dan Manjungan. Lainnya itu masih ada kas desa,” katanya, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: Pembayaran UGR Tol Solo-Jogja di Klaten Mandek, Kok Bisa?

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan sudah mengirim data ke LMAN. “Data sudah kami kirim ke sana. Begitu LMAN sudah memberikan informasi [pencairan UGR], kami langsung melanjutkan pembayaran UGR,” kata Sulistiyono, Jumat (4/2).

“Kami memahami, yang diurusi LMAN itu kan seluruh daerah di Tanah Air. Jadi, bukan hanya jalan tol Solo-Jogja. Semoga, dalam waktu dekat, pembayaran UGR sudah dapat dilanjutkan lagi,” harap Sulistiyono.

Meski masih menyisakan pembayaran di sejumlah desa di Kecamatan Ngawen, lanjut Sulistiyono, tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja tetap merampungkan volume pekerjaan lainnya. Hal itu termasuk memverifikasi data di kecamatan lain di Kabupaten Bersinar.

Baca Juga: Rp1,2 Triliun UGR Tol Solo-Jogja Dicairkan untuk Warga Klaten

“Sembari menunggu informasi dari LMAN, kami sudah rampungkan verifikasi data [sebelum dilakukan musyawarah penetapan ganti kerugian jalan tol Solo-Jogja]. Kemarin itu ada empat desa, di antaranya Malangjiwan [Kebonarum],” katanya.

Di tengah tahap pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja, tim pelaksana pembangunan jalan tol sudah mulai mengerjakan tugasnya. Di antara daerah di Klaten yang sudah dibangun konstruksi jalan tol berada di Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Delanggu, dan Kecamatan Ceper.

“Pembangunan fisik seksi I jalan tol Solo-Jogja ditarget dapat diresmikan 17 Agustus 2023 [seksi I jalan tol Solo-Jogja menghubungkan Kartasura, Sukoharjo-Purwomartani, Sleman, DI Yogyakarta],” kata General Manager Lahan dan Utilitas PT JogjaSolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin.

Baca Juga: Dapat Rp10 M, Tasripan Penerima UGR Tol Solo-Jogja Tertinggi di Klaten

Sebagaimana diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi.

Nantinya, jalan tol Solo-Jogja di Klaten bakal terdapat tiga exit tol. Masing-masing berada di exit tol Kanganom di Kuncen (Kecamatan Ceper), exit tol kota di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, exit tol Prambanan di Jogonalan. Selain exit tol, jalan tol Solo-Jogja di Klaten juga terdapat rest area, yakni di Manjungan (Ngawen) dan Demakijo-Jagalan (Karangnongko).

Total desa terdampak jalan tol Solo-Jogja mencapai 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya