SOLOPOS.COM - Seorang warga mengendarai motor, Jumat (27/5/2022), melewati jembatan darurat sebagai pengganti Jembatan Dungluwak di Dukuh Mlokolegi, Celep, Kedawung, Sragen, yang ambrol akhir Januari 2022 lalu. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, membuat jembatan darurat dari bambu di Dukuh Mlokolegi, Desa Celep, Kedawung. Jembatan darurat itu menggantikan jembatan Dungluwak yang ambrol pada akhir Januari 2022 lalu.

Jembatan darurat itu dijaga warga setempat. Mereka menyediakan wadah tempat uang yang diberikan secara sukarela oleh pengendara sepeda motor yang melintasi jembatan tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Jembatan Dungluwak panjang 5 meter dan lebar 5 meter  sebelum ambrol. Jembatan itu rencananya dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen tahun ini dengan anggaran Rp2 miliar. Dana itu diambilkan dari pos belanja tak terduga.

Jembatan itu menghubungkan wilayah Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang dengan Desa Celep hingga Jambangan di Kecamatan Kedawung.

Keberadaan jembatan darurat dari sesek itu cukup membantu pengendara motor yang tak perlu lagi jalan memutar. Sementara pengemudi mobil tak bisa melewati jembatan darurat tersebut dan harus memutar.

Baca Juga: BPBD Sragen Batal Bangun Jembatan Darurat Dungluwak di Kedawung

Sukiyo adalah salah satu dari 11 warga yang menjaga jembatan darurat tersebut. Menurut warga Pengkok itu, setiap hari ada dua orang yang berjaga secara bergiliran. Dana sukarela yang dikumpulkan dari pengguna jalan digunakan untuk perawatan jembatan darurat itu.

Sukiyo menjelaskan jembatan darurat itu dibangun pada pertengahan Bulan Puasa lalu dengan menghabiskan Rp2,5 juta. Jembatan itu sempat rusak diterjang banjir sebelum diperbaiki. Perbaikan kali kedua itu menelan dana Rp300.000.

“Pengguna jalan itu memberi sumbangan seikhlasnya saja. Kalau pun tidak ngasih juga tidak apa-apa. Dana yang terkumpul digunakan untuk perawatan jembatan dan sisanya untuk anggota. Penjagaan dilakukan mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB. Kami berharap kepada pemerintah supaya jembatan cepat dibangun supaya transportasi lancar,” jelas Sukiyo saat ditemui wartawan, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga: Lokasi Jembatan Dungluwak Sragen Amblek akan Dibangun Jembatan Darurat

Dia menerangkan banyak warga yang memanfaatkan jembatan darurat ini, mulai dar anak sekolah, pedagang, dan orang luar Sragen. Kebanyakan dari mereka berterima kasih dengan adanya jembatan darurat ini karena tidak perlu memutar lewat jalan lain.

“Saat Lebaran itu yang lewat bisa sampai 1.000 orang per hari. Sekarang dalam sehari paling 400 orang. Kalau malam tidak ada yang menjaga, tetapi di sisi utara dan selatan jembatan diberi lampu penerangan. Kadang ada juga yang berjaga hingga pukul 22.00 WIB. Ide jembatan darurat itu spontanitas dari warga,” jelasnya.

Seorang warga asal Kedung Miri, Siti, mengaku bisa sampai lima kali lewat jembatan darurat itu setiap harinya karena sering ke Jambangan atau ke Mojogedang, Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya