SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mudik (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SRAGEN – Para perantau asal Sragen, Jawa Tengah, yang ada di luar Jawa sementara tidak akan pulang kampung alias mudik selama masa darurat pandemi corona.

Mereka bersedia merayakan Lebaran di perantauan, bila sampai hari raya wabah virus corona tak kunjung hilang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini, ada ratusan karyawan PT Putra Dadi Sejahtera Group Sragen yang bekerja di perantauan. Para perantau itu berjualan peralatan dan perabot rumah tangga keliling dengan mobil.

Owner PT Putra Dadi Sejahtera Group Sragen, Budiono Rahmadi, menyampaikan karyawannya yang belum mudik masih banyak. Dia menyebut jumlahnya mencapai 200-an orang dan kondisi mereka juga sulit berjualan. Dari ratusan orang di perantauan itu hanya sekitar 20-an orang yang sudah mudik ke Sragen.

KLB Corona Solo Belum Dicabut, Rudy Imbau Warga Pakai Masker Saat Keluar Rumah

Sekitar 91 dri 1.500 perantau asal Pengkok, Kedawung, Sragen, mudik per Jumat (3/4/2020) lalu. Mereka masih bertahan di perantauan selama masa darurat corona belum berakhir.

“Di perantauan itu omset turun sampai 70%. Tapi mereka hanya bertahan. Pemerintah pusat melarang lockdown. Kenyataannya di luar perantauan itu banyak yang lockdown lokal,” kata Budiono Rahmadi.

Seorang warga asal Jenggrik, Kedawung, Sragen, yang merantau di Kalimantan Barat, Suranto, 51, mengaku masih bertahan di perantauan dan belum mudik karena masih ada wabah virus corona.

Kisah Andrea Dian Diisolasi Sampai Hasil Rapid Test Negatif Corona

Suranto berencana mudik ke Sragen setelah wabah virus corona selesai. Suranto merantau ke Kalimantan Barat bersama tujuh orang lain sejak 2011. Biasanya setiap dua bulan sekali mereka pulang. Tetapi adanya wabah virus corona saat ini membuat mereka berpikir ulang untuk pulang.

“Sebenarnya semua angkutan massa ke Jawa itu tidak ada yang tutup, mulai dari pesawat, kapal, dan seterusnya masih buka. Lockdown itu dilakukan oleh banyak perusahaan, di mana semua kendaraan di larang masuk. Jadi kami hanya bisa berjualan di poros-poros jalan saja. Omzetnya juga turun drastis,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (5/4/2020).

Hasil Tes Swab Negatif, Bayi Positif Corona Asal Wates Sembuh

Bertahan di Perantauan

Suranto memiliki niatan untuk pulang, tetapi menunggu sampai wabah virus corona hilang dari Indonesia. Dia berharap saat Lebaran virus corona sudah hilang.

“Saya sudah mewanti-wanti teman-teman di perantauan. Kalau sampai Lebaran virus corona belum hilang, kami berlebaran di perantauan juga tidak apa-apa,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengimbau di perantauan tidak mudik jika menyayangi keluarga di kampung halaman.

Terinsiprasi Wali Kota Solo, Musisi Campursari Mr Jepank Bikin Lagu Do Manuto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya