SOLOPOS.COM - Bus Sedya Mulya berada di kantor layanan di Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri bersiap mengangkut penumpang, Rabu (12/1/2022). Bus kelas ekskutif itu salah satu bus lokal yang masih bertahan. (Istimewa/PT Sedya Mulya Samia)

Solopos.com, WONOGIRIWonogiri sudah lama dikenal sebagai gudangnya bus legendaris yang merajai jalanan Pulau Jawa hingga Sumatra. Sebut saja PO Tunggal Dara, PO Tunggal Daya, hingga PO Giri Indah yang merupakan cikal bakal Agra Mas.

Sejarah lahirnya bus-bus itu bisa ditelusuri hingga masa sebelum pembangunan Waduk Gajah Mungkur (WGM) sekitar 1970-an. Beberapa PO atau perusahaan otobus itu berawal dari usaha keluarga yang kemudian berkembang tak ubahnya dinasti bisnis transportasi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Para pemilik PO itu ada yang menjadi politikus sukses mulai Bupati hingga Anggota DPR. Berikut deretan bus legendaris yang lahir di Wonogiri berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber:

PO Tunggal Daya

Perusahaan bus legendaris Wonogiri ini bernaung di bawah PT Tunggal Daya Dwipa yang didirikan oleh Sutardi pada 1970-an sebagai armada bus ekonomi. Baru pada 1986/1987, PO Tunggal Daya menambah armada kelas VIP dengan gebrakan menggunakan bus buatan Laksana.

Mengutip kanal Youtube Bas Bis Bus, kala itu mayoritas bus di Wonogiri menggunakan karoseri Tri Sakti. Bus ekonomi beroperasi pada siang hari sementara bus VIP beroperasi malam hari.

Era 1990-an, PO Tunggal Daya membuka trayek baru Wonogiri-Bandung-Sukabumi. Kemudian pada 1995-1996 mulai membuka trayek baru berbasis di luar Wonogiri tepatnya di Sukabumi dengan melayani rute Sukabumi-Jabodetabek. Selain itu, PO Tunggal Daya yang berkantor di Jalan Raya Ngadirojo ini juga melayani bus pariwisata.

PO Sedya Mulya

PO Sedya Mulya beroperasi di bawah naungan PT Sedya Mulya Samya yang dirintis pada 1970-an oleh almarhum Gembong. Masih dari kanal Youtube Bas Bis Bus menginformasikan awalnya PO asli Wonogiri ini menggunakan nama Setio Budi untuk armada bus mereka.

Baru pada tahun 1980-an berubah jadi Sedya Mulya. Mereka menggebrak dengan mesin Volvo yang terlihat mewah dan eksklusif kala itu. PO ini termasuk yang awet eksis di Wonogiri berkat upaya peremajaan armada yang terus menerus dan inovasi.

Salah satunya dengan melayani booking tiket online. PO ini melayani trayek reguler Wonogiri-Jakarta dan Pacitan-Jakarta, juga bus pariwisata.

PO Tunggal Dara

Perusahaan bus legendaris Wonogiri ini dirintis pada 1986 oleh Hj Tinem Darmo Sutarno di bawah naungan PT Tunggal Dara Indonesia. Berkantor di Jl Raya Ngadirojo, Wonogiri, awalnya bus ini melayani trayek Wonogiri-Solo.

Suasana Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri pada jam keberangkatan beberapa waktu lalu. (M. Aris Munandar/Solopos) kaum boro pulang kampung Organda Wonogiri PPKM darurat boro harga tiket bus wonogiri
Ilustrasi perusahaan otobus di Terminal Giri Adipura Wonogiri. (M. Aris Munandar/Solopos)

Seiring meningkatnya persaingan dan kebutuhan bus, pengelolaan dilakukan bersama dengan Sumaryoto Padmodiningrat, pengusaha sekaligus politikus yang pernah menjadi anggota DPR pada periode 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014.

Pada 1978, PO Tunggal Dara membuka line AKAP trayek Wonogiri-Jakarta. Selain itu juga melayani bus pariwisata. Yang unik dari perusahaan ini adalah memiliki karoseri pribadi bernama Revolution untuk peremajaan armada.

Pada 2015, perusahaan otobus ini meraih penghargaan bergengsi berupa Lifetime Achievement dari Presiden kala itu atas pengabdian seumur hidup melayani masyarakat. Penghargaan diraih tiga tahun setelah sang pendiri yakni Hj Tinem Darmo Sutarno meninggal pada 2012. Kini perusahaan tersebut dikelola keluarga.

PO Gajah Mungkur

Perusahaan bus yang bernaung di bawah PT Gajah Mungkur Sejahtera dan beralamat di Jl Raya Ngadirojo, Wonogiri, merupakan pecahan dari PO legendaris Tunggal Dara. Bermula saat krisis ekonomi 1997-1998, PO Tunggal Dara terpecah menjadi dua perusahaan yakni PO Tunggal Dara dan PO Gajah Mungkur.

Pemimpin PO Gajah Mungkur tak lain adalah Sumaryoto Padmodiningrat yang bersama-sama Tinem Darmo Sutarno membesarkan PO Tunggal Dara. PO ini melayani empat kelas yakni VIP, eksekutif, super eksekutif, dan Big Top.

Fajar Big Top menjadi kelas tertinggi dengan konfigurasi kursi 1-2 dan jumlah 20 seat dalam satu bus. Pada 2012, PT Gajah Mungkur Sejahtera dikukuhkan dan melayani trayek Pacitan-Wonogiri-Jakarta, serta bus pariwisata

PT GMS (Gajah Mulia Sejahtera)

Pada 2003, Sumaryoto Padmodiningrat melepaskan diri dari PO Gajah Mungkur dan mendirikan PO Gajah Mulia Sejahtera (GMS). Strategi bisnis PO ini cukup unik. Alih-alih menggunakan nomor, tiap armada diberi nama julukan agar lebih mudah diingat penumpang.

Meski dianggap aneh kala itu, strategi perusahaan bus legendaris Wonogiri ini cukup berhasil hingga kemudian diikuti bus-bus lain. Mengutip Traveloka.com, PT GMS meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kementerian Perhubungan sebagai perusahaan angkutan umum nonekonomi dengan kinerja terbaik pada 2016.

PO Tunggal Dara Putera

Perusahaan ini didirikan oleh Margono, putra dari Tinem Darmo Saputro (pendiri PO Tunggal Dara). Bus PO ini memiliki ciri khas livery wafer dan melayani trayek Wonogiri-Jakarta dan Pacitan-Jakarta dengan alamat kantor di Kenteng, Ngadirojo Kidul, Wonogiri.

PO Putera Mulya

Mengutip laman putermulya.co.id, perusahaan otobus milik PT Putra Mulya Sejahtera ini didirikan oleh PH Soegiyono pada 1985. Bermula dari dua minibus kapasitas 12 orang dengan trayek Ngadirojo-Jatipuro-Wonogiri-Jatisrono, pada 1992 PO Putera Mulya merintis angkutan AKDP.

Kemudian pada 2000 melebarkan sayap ke lini AKAP dengan melayani hingga Ponorogo-Purwantoro-Wonogiri-Solo-Jakarta, dan Ponorogo-Madiun-Ngawi-Solo-Jakarta-Merak-Bandar Lampung.

Harga Tiket Bus Wonogiri, arus balik dilarang Surat Keterangan bus legendaris wonogiri
Bus Putera Mulya saat melakukan perjalanan di wilayah Jakarta beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Pada 2011, PO Putera Mulya beralih menjadi PO Putera Mulya Sejahtera (PUMA’S). Hal ini setelah Soegiyono bermitra dengan perusahaan transportasi barang PT Timur Terang Transindo

Pada akhir 2016, perusahaan bus legendaris Wonogiri ini hadir dengan bus double decker (bus tingkat) dengan membeli dua unit jet bus 2+ double decker Adiputra bermesin Scania dan menjadi bus tingkat pertama yang melayani rute AKAP di Pulau Jawa. Bus tingkat Putera Mulya melayani trayek Jakarta-Wonogiri.

PO Timbul Jaya

Eksis sejak sekitar 1977, PO Timbul Jaya bisa disebut cikal bakal munculnya pengusaha bus sukses dari Wonogiri. Kesuksesannya mengilhami karyawan untuk melahirkan PO baru yang tak kalah sukses.



Salah satunya Suroso, pendiri Rosalia Indah, yang awalnya mendirikan agen tiket bus Timbul Jaya di Palur, Karanganyar. Suroso kemudian ditunjuk sebagai kepala cabang unit II PO Timbul Jaya di Palur oleh Atmo Wiranto selaku owner PO Timbul Jaya.

Menurut informasi yang diunggah kanal Youtube Djody Why, perusahaan bus legendaris Wonogiri ini awalnya melayani pergerakan transmigran dari Sumatra. Bahkan pada 1980-an bus ini dikenal sebagai Raja Jawa-Sumatra.

Timbul Jaya dibagi menjadi empat cabang usaha, yakni Timbul Jaya Express (Tijex) yang sekarang menjadi Karona, Timbul Jaya Utama yang sekarang menjadi Rosalia Indah. Kemudian diler motor yakni Timbul Jaya Motor, dan PO Timbul Jaya Putra.

Pemilik terakhirnya adalah Danar Rahmanto yang merupakan Bupati Wonogiri periode 2010-2015.

PO Giri Indah

PO Giri Indah yang merupakan cikal bakal PO Agra Mas juga merupakan perusahaan bus legendaris di Wonogiri. Owner Agra Mas, David Ariawan, dalam video di kanal Youtube Agramas Bus Official, menungkapkan PO Giri Indah didirikan oleh kakeknya pada era 1980-an.

bus legendaris wonogiri
Bus Agra Mas double decker. (agramasgroup.com)

PO tersebut kemudian berkembang hingga melakukan ekspansi dengan membuka trayek commuterline wilayah Jabodetabek. Pada 1998, pukulan krisis moneter (krismon) membuat PO Giri Indah mengalami kemunduran.

“Sekitar tahun 2000, di-takeover secara profesional oleh orang tua saya khususnya commuterline Jabodetabek. Kemudian saya masuk pada 2003 dan mengembangkan trayek tersebut,” jelas David.

Ada pun awal mula munculnya bus Agra Mas, David menceritakan tujuan awalnya supaya tidak rancu dengan trayek PO Giri Indah lainnya. Keluarganya membangun brand yang berbeda sehingga lahir lah PO Anugerah Mas dan kemudian disingkat Agra Mas.

Setelah itu, David mengatakan Agra Mas melakukan upaya pengembangan bisnis, tidak lagi hanya commuterline di lingkup Jabodetabek, tapi juga masuk lini AKAP dengan mengajukan izin trayek jurusan Jabodetabek-Wonogiri dan disetujui. Begitu juga beberapa trayek lain seperti trayek DIY lewat jalur selatan.

“Jadi sebenarnya dari ekspansi bisnis ini kami seperti pulang kampung. Awalnya memang kami sempat dianggap bus pendatang [di Wonogiri], padahal aslinya kami dari Wonogiri,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya