SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sejumlah rumah sakit (RS) di Soloraya harus menerapkan efisiensi hingga mencari dana talangan untuk operasional karena adanya tunggakan klaim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Sekretaris Asosiasi Rumah Sakit Swasta Seluruh Indonesia (ARSSI) Kota Solo, dr. Yohanes Benny, menyebut sekitar 60-70 persen pasien di RS swasta di Solo merupakan peserta JKN. Ketika klaim belum terbayar, sedikit banyak memengaruhi cash flow (arus kas).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

”Bagi [rumah sakit] swasta yang harus menghidupi instansi, keterlambatan itu tentu berpengaruh. Tapi apakah sampai menimbulkan masalah di rumah sakit yang bersangkutan? Itu tergantung rumah sakit masing-masing. Mereka pasti punya kebijakan. ARSSI tidak bisa mengatur kebijakan itu,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (21/1/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya