SOLOPOS.COM - Sertu Rizka Nurjanah ditengok Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan istrinya, seusai menjalani operasi tumor otak, beberapa waktu lalu. (Youtube Jenderal Andika Perkasa)

Solopos.com, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kehilangan salah satu prajurit yang sudah dianggapnya sebagai anak, Sertu Rizka Nurjanah, yang meninggal dunia pada Minggu (6/11/2022) lalu.

Sertu Rizka Nurjanah anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) yang sejak beberapa tahun terakhir berjuang melawan penyakit tumor otak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jenderal Andika membiayai pengobatan Rizka hingga akhir hayatnya.

Sertu Rizka Nurjanah pergi untuk selama-lamanya saat Panglima TNI sedang bertugas penuh di Bali untuk pengamanan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Baca Juga: Profil Alm Sertu Rizka Nurjanah yang Dianggap Anak oleh Jenderal Andika Perkasa

Andika Perkasa dan istrinya, Hetty Andika Perkasa menganggap Sertu Rizka sebagai anak mereka.

Hetty mengenal Sertu Rizka untuk kali pertama saat suaminya masih menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) tahun 2013.

“Rizka ini anak saya. Saya mengenal Rizka kali pertama saat Mas Andika Kadispenad. Rizka ini salah satu presenter yang saya pilih. Hari ini dia sudah 10 kali menjalani operasi tumor,” ujar Hetty seperti terlihat dalam video berjudul Sertu (K) Rizka Nurjanah: Saya Tidak Ingin Kegelapan Mengalahkan Saya, yang tayang di akun Youtube Jenderal Andika Perkasa, seperti dikutip Solopos.com, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga: Dihadiri 20.000 Peserta, KTT G20 Bali Dijaga 18.030 Aparat TNI/Polri

Kebersamaan Andika dan istri dengan Sertu Rizka terlihat dalam video tersebut.

Sebelum divonis menderita tumor otak, Sertu Rizka dijadwalkan bertugas ke Lebanon pada tahun 2019.

Namun menjelang berangkat ia divonis tumor otak sehingga harus menjalani pengobatan secara rutin.

Baca Juga: Gelar Pasukan Pengamanan VVIP Presidensi G20, TNI Terjunkan 14.351 Personel

“Keadaan saya kan waktu itu akan ke Libanon. Tapi penyakit saya kan ada tumor otak. Teman saya bilang sambil menangis ‘kamu tumor otak’. Kalau saya selalu semangat,” ujar mendiang Rizka dalam video yang diunggah 3 Juli 2022 itu.

Rizka mengakui dunianya terasa gelap saat tahu dirinya divonis kanker otak. Ia nyaris putus asa sampai kemudian mendapat kunjungan dan suntikan semangat dari Jenderal Andika Perkasa.

“Bismillah, alhamdulillah jazakallah kepada Bapak Panglima TNI beserta Ibu Hetty yang telah memberi dukungan dan motivasinya kepada saya. Dunia saya memang gelap saat ini tapi selalu saja ada yang datang membawa semangat. Semoga beliau diberikan kesehatan, kesuksesan, kemudahan dalam tugasnya tetap dalam lindungan Allah SWT. Aku sayang Bapak dan Bunda,” ujar Rizka sambil menangis.

Baca Juga: Pembunuhan ASN Semarang, Panglima TNI: Tiga Anggota Diperiksa

Rizka yang hobi musik sempat menciptakan sebuah lagu untuk teman seangkatannya.

Musik itu yang lantas selalu dinyanyikan oleh angkatannya dan diunggah di akun Youtube Andika Perkasa.

Pada tahun 2021, Rizka menemui Jenderal Andika Perkasa. Dia ingin menyampaikan keinginannya membuat buku biografi tentang dirinya sebelum meninggal.

Baca Juga: Diperiksa Kasus Pembunuhan PNS Semarang, 3 Anggota TNI Menyangkal

Rizka ingin membagikan pengalaman hidupnya kepada siapa saja.

Keinginan Rizka itu disambut baik Andika Perkasa. Ia lantas membiayai pembuatan buku itu hingga selesai pada awal tahun 2022.

“Tidak usah dipikir, bikin saja. Semuanya mulai sampul sampai selesai saya yang biayai,” ujar Andika Perkasa yang disambut tangis bahagia Sertu Rizka.



Baca Juga: Panglima TNI Kontrol Langsung Pemeriksaan 3 Prajurit soal Tewasnya PNS Semarang

Februari 2022, di ruang kerja Kapusrehab Kemhan Mako Kogartap II/Bandung, buku memoar Rizka Nurjanah berjudul Aku Prajurit! Aku Harus Bangkit! pun dipajang.

Buku itu kini menjadi saksi bisu perjuangan Sertu Rizka berjuang melawan kanker otak.

Dalam buku tersebut, terungkap kisah Sertu Rizka melawan tumor. Meskipun masih dalam terapi untuk metastasis tumornya dan dalam kondisi yang tidak dapat melihat, semangatnya untuk bangkit masih terus ia berikan.

Baca Juga: Bukan 3, Anggota TNI Diperiksa Kasus Pembunuhan PNS Semarang Hanya 2 Orang

Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang terutama bagi rekan-rekan sesama prajurit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya