SOLOPOS.COM - Caption:<b>Tumor ganas</b><b>-Annisa Azzahra, 2,5, anak balita di Dusun Bledu RT 001/RW 003, Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri yang terserang tumor ganas sedang ditemani ibunya, Sundari, Selasa (14/2). Penyakit itu menyerang kedua bola matanya sehingga Annisa tidak bisa melihat. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)</b>

TUMOR GANAS -- Annisa Azzahra, 2, anak balita di Dusun Bledu RT 001/RW 003, Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri yang terserang tumor ganas sedang ditemani ibunya, Sundari, Selasa (14/2/2012). Penyakit itu menyerang kedua bola matanya sehingga Annisa tidak bisa melihat. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Annisa Azzahra, 2, anak balita di Dusun Bledu RT 001/RW 003, Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri terserang tumor ganas di kedua bola matanya. Sang ibu, Sundari, saat ditemui di kediamannya, Selasa (14/2/2012), mengisahkan sejak lahir, Annisa tidak bisa melihat melalui kedua matanya. Saat ini, kedua mata Annisa telah keluar dan menghitam, hanya daging tumbuh dari dalam matanya yang mulai 40 hari lalu bertambah besar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Sejak usia empat bulan, sudah ada keanehan di mata kirinya. Di tengah matanya seperti ada lingkaran bening dan itu terus terjadi hingga Annisa berusia satu tahun. Matanya juga mulai merah dan membengkak, namun mata kanan masih seperti normal. Saat itu usianya masih bayi,” imbuhnya.

Lama kelamaan mata kirinya mulai membengkak dan menonjol keluar, menyusul mata kanannya ikut membengkak hingga akhirnya juga keluar. Kini yang tampak hanya daging semakin hari membesar. “Dulu saat umur lima bulan pernah dibawa ke Rumah Sakit Mata Dr Yap Yogyakarta. Saat itu dokter mengatakan jika kedua matanya harus diangkat karena terkena tumor ganas atau Retinoblastoma. Dan biaya operasi diperkirakan Rp8,5 juta,” jelas ayah Annisa, Prayitno. Jika saat ini, lanjut dia, biaya untuk pengangkatan kedua bola matanya bisa mencapai Rp35 juta.

Sekitar dua bulan lalu, Annisa juga dibawa ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta dan hasilnya sama yakni kedua matanya harus diangkat. “Kami berharap ada bantuan dari donatur atau pihak lain. Jika kami memakai biaya sendiri, maka tidak mampu,” imbuhnya. Sehari-hari, Prayitno bekerja serabutan dan istrinya hanya bisa berada di rumah untuk merawat Annisa. Seorang anggota Komisi B, Sardi, yang dekat dengan keluarga Annisa juga berharap ada uluran tangan dari donatur.

JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya