SOLOPOS.COM - Siswa SMP Warga Solo saat berkunjung ke Masjid Al-Wustho Mangkunegaran, Kamis (4/4/2024) siang. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi sejarah kepada siswa terkait nilai sejarah dalam kegiatan Kerohanian selama bulan Ramadan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO– Sekolah Menengah Pertama (SMP) Warga Solo menggelar acara kerohanian yang diikuti semua siswa dari berbagai agama selama Ramadan pada Rabu-Jumat (3-5/4/2024). Hal ini merupakan upaya SMP Warga untuk menumbuhkan enam dimensi profil pelajar Pancasila pada siswa.

Keenam dimensi tersebut adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Bagi SMP Warga yang merupakan sekolah nasional, momen Ramadan bukan hanya milik siswa beragam Islam. Melainkan menjadi momentum bagi semua siswa untuk mengisinya dengan beragam kegiatan yang memupuk rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala SMP Warga, Budi, ketika ditemui Solopos.com beberapa waktu silam di SMP Warga Solo.

Menurut Budi, kegiatan ini diikuti oleh 197 siswa dari kelas 7, 8, dan 9. Selama tiga hari terbagai menjadi tiga jenis kegiatan, yakni outbound, outing class, dan pembinaan agama di sekolah.

“Hari pertama kami ada outbound yang diikuti semua siswa dan acaranya pun yang mengonsep siswa sendiri. Tujuannya agar melatih kekompakan, kreativitas  dan gotong-royong,” kata dia.

Kemudian hari kedua siswa Muslim ke Masjid Al-Wustha Mangkunegaran. Siswa Kristen ke Taman Jaga Kali Pucangsawit, dan siswa Katolik ke Gua Maria Mojosongo.

“Hari kedua ini kami fokus ke penguatan ke nilai-nilai sejarah, berpikir kritis dan penanaman nilai sosial kepada siswa,” imbuh dia.

Selanjutnya pada hari ketiga, kata Budi, anak-anak difokuskan untuk menginternalisasi nilai-nilai keagamaan, akhlak mulia dan kebhinekaan global di lingkungan sekolah.

Siswa Islam berkegiatan seperti pengajian dan membaca Al-Qur’an sementara siswa Kristen Katolik juga melakukan pembinaan di ruang masing-masing.

“Selama tiga hari siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Suasana guyub dan saling menghargai begitu terasa,” ungkap Budi.

Meskipun acara kerohanian ini hanya berlangsung singkat, Budi berharap para siswa bisa membawa dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila secara kontinyu baik dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

“Tentunya saya ingin siswa tidak hanya menerapkan nilai-nilai pancasila pas acara saja. Tapi terus berlanjut hingga kehidupan sehari-hari,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya