SOLOPOS.COM - Peserta unjuk kebolehan menari dalam Festival Seni Tradisional Siswa TK/SD se-Kecamatan Selo 2012 di Joglo Merapi I, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (18/9/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Peserta unjuk kebolehan menari dalam Festival Seni Tradisional Siswa TK/SD se-Kecamatan Selo 2012 di Joglo Merapi I, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (18/9/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Suasana di Joglo Merapi I, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (18/9/2012), tampak semarak dengan hadirnya ratusan anak dari puluhan taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) di wilayah kecamatan tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka berlomba-lomba menampilkan kebolehan dalam menari dan pertunjukan seni lainnya dalam Festival Seni Tradisional Siswa TK/SD se-Kecamatan Selo 2012 yang merupakan serangkaian acara dalam rangka peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2012, sekaligus Hari Aksara Internasional, yang diadakan UPTD Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah (Dikdas & LS) Kecamatan Selo.

Berbagai tarian tradisional seperti reog, jathilan, kuda lumping, hingga topeng ireng, dibawakan anak-anak itu dengan apik.

Salah satu peserta festival, Yoga, 6, yang menampilkan tarian topeng ireng, mengaku berharap bisa memenangkan lomba yang diikutinya. Untuk penampilannya Selasa itu, Yoga mengaku mempersiapkan diri dengan latihan hanya selama tiga hari.

“Latihannya cuma tiga hari. Tapi saya ingin menang lomba tarian ini,” tutur Yoga dengan bersemangat, ketika ditemui wartawan seusai menari, Selasa.

Sementara itu salah satu panitia acara, Kristanto, mengemukakan melalui festival tersebut pihaknya berharap bisa mengangkat potensi yang dimiliki anak-anak dari lereng Gunung Merapi, khususnya di bidang seni dan budaya.

“Kami ingin mengenalkan beragam seni dan budaya tradisional yang ada di wilayah Kecamatan Selo ini kepada anak-anak. Dengan harapan dapat menumbuhkan kecintaannya terhadap negerinya,” terang Kristanto.

Festival tersebut, dikatakan Kristanto, baru kali pertama diselenggarakan di wilayah itu. Pihaknya berharap kegiatan tersebut ke depan dapat menjadi agenda rutin.

“Melalui festival ini, anak-anak juga bisa menunjukkan bakat dan potensi mereka di bidang seni dan budaya, sebagai upaya pelestarian terhadap seni dan budaya itu sendiri,” pungkas Kristanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya