Solopos.com, JAKARTA--Muhammadiyah meluncurkan Gerakan Ekonomi Inklusif untuk Penyandang Disabilitas di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah lantai II, Jl. Menteng Raya 62, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020).
Sejumlah penyandang disabilitas mewakili teman temannya hadir dalam peluncuran yang dikemas dalam kegiatan webinar itu.
Promosi Layanan Keuangan Terbaik, BRI Raih 3 Penghargaan Pertamina Appreciation Night
Salah seorang peserta yang hadir, Baharudin merupakan disabilitas polio pengguna kursi roda yang proposal usahanya dipilih Muhammadiyah untuk mendapatkan bantuan.
Bandara Adi Soemarmo Solo Layani Rapid Test Antigen, Biayanya Rp170.000
Dalam webinar tersebut ia menyampaikan keinginannya meneruskan usaha bengkel yang sempat tertatih ia jalankan di masa pandemi.
Setelah mendapatkan bantuan, Baharudin merasa akan lebih siap menghidupkan bengkelnya kembali di tahun pandemi kedua, atas bantuan yang ia ajukan ke Muhammadiyah.
Sedikitnya 50 orang disabilitas yang dikabulkan proposal usahanya melalui proses asessment Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Pendampingan
Koordinator program, Dedi Warman dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat, menyampaikan selama 3 bulan para penyandang disabilitas akan mendapat penyaluran bantuan secara bertahap, sesuai hasil asessment mereka.
Tahapan ini memastikan usaha mereka dapat berjalan dengan baik. Disertai pendampingan dan membangun kanalisasi promosi produk secara digital.
"Kita berharap ekonomi teman teman Disabilitas dapat pulih. Untuk itu Muhammadiyah mengajak semua pihak melalui gerakan ekonomi inklusif, dalam memberi kesempatan teman teman disabilitas bangkit dan siap memasuki pandemi tahun kedua," ujar Dedi.
Rifah Zainani salah satu ibu yang mendampingi anaknya, Lintang penyandang disabilitas rungu menyampaikan, ia bersama anaknya telah merintis usaha makanan frozen atau beku.
Jadi Perbincangan Di Twitter, Wali Kota Solo Rudy Ditawari Jabatan Menteri Sosial?
Hasil pembelajarannya selama 5 bulan, menguatkan dirinya untuk memberanikan diri mengajukan ke Muhammadiyah, agar didukung pemasarannya melalui online. Bagi Rifah saat ini semua orang berjualan via online karena kondisi cegah penularan Covid 19.
Selain pemberian bantuan individu, beberapa lembaga Muhammadiyah yang aktif dalam layanan disabilitas juga mendapatkan program tersebut. Lembaga-lembaga tersebut seperti Disabled Care Community Universitas Muhammadiyah Jakarta, Pusat Studi Disabilitas dan Kemanusiaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Panti Tumpuan Kasih Tasikmalaya, SLB Muhammadiyah Singaparna Jawa Barat, SLB Muhammadiyah Bireun Banda Aceh dan Panti Tuna Netra Terpadu Aisyiyah Ponorogo.
Dalam pelaksanaan program gerakan ekonomi inklusif tersebut, Muhammadiyah melalui Majelis Pelayanan Sosial didukung oleh Lazismu dan Unit Pengelola Zakat Bank Syariah Permata.