SOLOPOS.COM - Kawasan permukaan perairan sisi timur Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, tertutup eceng gondok, Minggu (23/1/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENEceng gondok kian menutup permukaan perairan di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. Sekitar 20 persen dari total luas perairan Rawa Jombor hijau gegara tertutup tumbuhan air tersebut.

Berdasarkan pantauan, eceng gondok menumpuk dan memenuhi kawasan perairan waduk di sisi timur dan merata. Tumpukan eceng gondok itu seperti di kawasan yang berdekatan dengan Plaza Kuliner Taman Nyi Ageng Rakit yang mulai dioperasikan pada Minggu (23/1/2022) sebagai tempat kuliner baru di Rawa Jombor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengelola perahu wisata maupun speedboat kesulitan berlabuh ke di tepian waduk di Taman Nyi Ageng Rakit. Mereka harus menyibak eceng gondok yang luasannya bak lapangan sepak bola itu agar bisa melaju.

Baca Juga: Eceng Gondok Rawa Jombor Klaten Semakin Menggila, Ini Penampakannya

Sementara itu, warga dan Komunitas Jogorojo mulai membersihkan sebagian eceng gondok di sisi timur bersamaan dengan pembukaan Plaza Kuliner Taman Nyi Ageng Rakit, Minggu.

Ketua Paguyuban Perahu Wisata Rawa Jombor, Sutomo, mengatakan eceng gondok menumpuk di sisi timur lantaran terbawa arus air seiring embusan angin di kawasan waduk yang relatif ke arah timur. Dia menjelaskan perahu wisata maupun speedboat saat ini kesulitan jika harus mencapai kawasan di tepian Plaza Kuliner Taman Nyi Ageng Rakit menyusul banyaknya eceng gondok yang menumpuk di sisi timur itu.

Kabid Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWSBS, Naryo Widodo, mengatakan kawasan perairan pertumbuhan eceng gondok cukup cepat. Jika tak dibersihkan secara rutin, eceng gondok bisa dengan cepat tumbuh dan meluas hingga memenuhi kawasan perairan.

Baca Juga: Asyik Plaza Kuliner Rawa Jombor Klaten Segera Dibuka

Disinggung 20 persen kawasan perairan tertutup eceng gondok, Naryo membenarkan. Sementara, luasan kawasan perairan Rawa Jombor sekitar 186 hektare (ha). Naryo berharap pembersihan eceng gondok di Rawa Jombor bisa melibatkan berbagai pihak.

“Tetapi dari Bu Bupati menyampaikan ada komunitas Jogorojo untuk membantu membersihkan eceng gondok. Intinya dari BBWSBS pembersihan sesaat bisa, tetapi kalau setiap hari kami juga kesulitan. Untuk alat dari kami juga bisa,” jelas dia.

Naryo mengatakan pembersihan eceng gondok menjadi salah satu fokus kegiatan yang digulirkan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) tahun ini. Pada 2022, BBWSBS menggulirkan kegiatan yang difokuskan untuk melanjutkan pembangunan jalur pedestrian mengelilingi Rawa Jombor dengan pagu anggaran Rp4 miliar. Selain itu, BBWSBS menggulirkan kegiatan pembersihan eceng gondok bersifat swakelola dengan pagu anggaran Rp1 miliar.

Baca Juga: Taman Nyi Ageng Rakit, Daya Tarik Baru Rawa Jombor Klaten

“BBWSBS mengalokasikan dana untuk paket pagu Rp4 miliar yang saat ini baru proses lelang untuk kegiatan pedestrian. Kemudian ada swakelola kalau tidak salah Rp1 miliar untuk membersihkan eceng gondok,” jelas dia.

 

Tanggung Jawab Bersama

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pembersihan eceng gondok di kawasan perairan Rawa Jombor menjadi tanggung jawab bersama. “Selain pemerintah kami berharap warga dan komunitas bisa ikut berpartisipasi dengan sistem gotong royong. Kalau pemerintah saja memang mampu, tetpai dengan gotong royong akan lebih baik,” jelas dia.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinoeng N. Rachmadi, mengatakan pemprov terus mendorong komunitas bisa mendayagunakan eceng gondok di Rawa Jombor.

Baca Juga: Warung Apung Dibongkar, Eceng Gondok Bertebaran di Rawa Jombor

“Dari Baznas akan berinisiasi membantu peralatan terutama dalam hal pencacah eceng gondok. Kami juga berinisasi akan kami usulkan ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Tengah agar meluncurkan bantuan ke komunitas untuk peralatan berskala besar yang akan memberikan kapasitas besar pengolahan eceng gondok. Ini bisa diolah menjadi pakan maggot dan bisa digunakan untuk membuat pupuk organik,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya