SOLOPOS.COM - Linmas penangkal PGOT membantu penarik becak yang terlibat kecelakaan di seputaran Stadion Manahan, Rabu (27/8/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Tukang becak diteror saat malam hari di pinggir-pinggir jalan Kota Solo. Namun polisi mengaku tak tahu.

Solopos.com, SOLO — Polisi mengaku belum mendapatkan laporan dari warga terkait adanya teror kepada para tukang becak di Kota Solo. Sejumlah tukang becak di Kota Bengawan mengaku mendapat teror dari orang tak dikenal berupa pukulan, dilempar petasan, dan sebagainya saat malam hari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Danu Pamungkas Totok, menyatakan belum mendapatkan laporan terkait aksi teror tersebut. Dia langsung terkejut ketika dimintai tanggapannya tentang peristiwa yang dialami para tukang becak itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ah masa, kami belum dapat laporannya itu. Wah enggak benar itu,” kata dia di sela-sela inspeksi mendadak (Sidak) beras plastik di Pasar Legi, Solo, Rabu (27/5/2015).

Kasatreskrim mengimbau kepada semua warga, termasuk tukang becak, agar segera melaporkan ke polisi jika diteror oleh orang tak dikenal. “Lapor saja ke kami. Pasti kami tidak lanjuti.”

Sebelumnya, para tukang becak mengaku sudah melaporkan teror yang dialami mereka ke polisi. Namun mereka yang biasa mangkal di Jl. Slamet Riyadi, Coyudan, Gladak, dan Gajahan itu, justru diminta oleh polisi tersebut untuk menangkap sendiri.

Menanggapi hal itu, Danu membantah jika ada polisi yang meminta seperti itu. “Wah enggak benar itu. Kalau ada peristiwa itu lapor ke Polsek setempat, kalau dapat tanggapan seperti itu, bila perlu lapor ke kami [Polresta],” ujar Kasatreskrim menegaskan.

Setelah mengetahui hal ini, dia berjanji akan mengintensifkan patroli pada malam hari. “Padahal patroli malam hari sudah kerap kami lakukan. Tapi karena ada peristiwa ini akan kami intensifkan lagi,” ujar dia.

Kapolsek Serengan, Kompol Edi Wibowo, menyatakan sudah mengetahui kabar teror tersebut. Namun, pihaknya belum mendapatkan laporan secara resmi terkait adanya teror tersebut. Dia mengaku sudah melakukan patroli secara intensif, namun tidak menemukan kasus teror.

“Sudah patroli kemana-mana tidak menemukan itu [teror],” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu. Dia mengimbau warga untuk segera melaporkan ke polisi apabila menemui peristiwa seperti yang dialami para tukang becak itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya