SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, saat berada di ruangannya di Kompleks Balai Kota Jogja, Senin (31/5). (Harian Jogja/Sirojul Khafid)

Solopos.com, JOGJA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja berupaya menambah fasilitas karantina bagi penderita Covid-19, termasuk menggunakan bangunan Sekolah Dasar (SD). Bangunan SD yang banyak tersebar di tiap kelurahan dinilai efektif sebagai sarana karantina.

Menurut Wakil Wali Kota Jogja, sejauh ini sudah ada tujuh SD yang diajukan dari kelurahan untuk menjadi tempat karantina. Jumlah ini masih mungkin untuk bertambah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penggunaan gedung SD sebagai upaya memisah warga yang sehat dengan yang positif Covid-19. Tidak semua rumah di Jogja cukup layak untuk jadi tempat karantina. Hal ini dilihat dari jumlah kamar tidur, kamar mandi, dan lainnya.

“Yang nantinya menempati gedung-gedung sekolah ini adalah warga yang sehat yang di rumahnya sedang ada pasien isolasi mandiri,” kata Heroe, Kamis (15/7/2021).

“Jika dipaksakan tinggal serumah padahal kondisi rumah tidak memungkinkan, maka bisa saja terjadi penularan. Ini yang kami coba hindari.”

Baca Juga: Kabar Duka, Belasan Transpuan di Jogja Meninggal Gegara Ini

Bagi warga yang menempati gedung sehat tetap harus menerapkan protokol kesehatan, meski dia sehat. Adapun pemantauan karantina di gedung sekolah dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan. Agar karantina berjalan baik dan tidak menjadi tempat penyebaran virus, ada beberapa syarat yang menjadi pertimbangan dalam memilih sekolah, termasuk luas halaman.

“Itu jadi pertimbangan dari Satgas di kelurahan karena tidak semua gedung sekolah itu memiliki halaman luas,” kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja.

Gedung Pertemuan

Penggunaan gedung sekolah jadi tempat karantina telah mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Bagi kelurahan yang tidak memiliki gedung SD negeri, maka bisa memanfaatkan gedung lain untuk tempat karantina.

Baca Juga: Pemkab Bantul Dorong Desa Miliki Tim Pemulasaraan Jenazah

Kelurahan Suryatmajan salah satunya. Lantaran tidak ada gedung SD di wilayahnya, maka rencana penambahan tempat karantina menggunakan Gedung Pertemuan Kampung.

“Di Suryatmajan kemarin rencana Gedung Pertemuan Kampung ada yang disiapkan. Namun Alhamdulillah masih terkendali jadi tidak digunakan,” kata Lurah Suryatmajan, Weda Satriya Negara.

“Selter untuk yang tidak bergejala, yang di wilayah. Kalau yang bergejala dibawa ke rumah sakit.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya