SOLOPOS.COM - Lokasi kejadian tabrakan tug boat dan kapal penambang pasir di Sungai Mahakam Harapan Baru, kawasan Loa Janan Ilir Samarinda Seberang. (Istimewa/Basarnas)

Kecelakaan terjadi antara tug boat dengan kapal penambang pasir di perairan Samarinda, tepatnya Sungai Mahakan Harapan Baru.

Solopos.com, SAMARINDA — Kecelakaan perairan mewarnai perayaan Natal 2018 dan jelang tutup tahun. Tabrakan terjadi antara kapal penambang pasir dengan ponton Danny 21 di Sungai Mahakam Harapan Baru, kawasan Loa Janan Ilir Samarinda Seberang, Selasa (26/12/2017) subuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kecelakaan tersebut menyebabkan 1 orang hilang. Satu anak buah kapal (ABK) bernama Arif Suwito, usia 28 tahun, warga Gerbang Dayaku RT 12, Loa Janan Ulu, Kutai Kartanegara, hanyut terbawa arus sungai.

Ekspedisi Mudik 2024

Insiden bermula saat kapal penambang pasir ditabrak sebuah tugboat penarik ponton yang hilang kendali dari arah belakang. Saat itu enam ABK kapal sedang sibuk menyedot pasir. Kadung panik, para ABK termasuk korban melompat ke sungai.

Nahas, dari penuturan saksi, korban tak dapat berenang hingga hanyut terbawa derasnya arus sungai. Selang 25 menit kemudian, Unit Siaga SAR Samarinda dibantu relawan setempat yang melakukan pencarian belum juga menemukan korban.

Kepala Kantor Pencaerian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Kaltimra) Gusti Anwar didampingi Kasi Ops Octavianto menuturkan, pencairan terkendala faktor cuaca dan derasnya arus sungai di lokasi kejadian.

“Dugaan sementara karena kemudi TB Danny 20 atau Ponton Danny 21 saat itu rusak tidak dapat terkendalikan, korban sampai sekarang belum ditemukan,” jelasnya, siang tadi. Kapten kapal tugboat yang menabrak kapal dibawa ke Polsek KP3 Samarinda untuk dimintai keterangan.

Selain itu, tingginya gelombang di perairan Kalimantan Utara pada 26 Desember mencapai 0.25 – 0.75 meter membuat kantor SAR mengeluarkan imbauan. Terdapat kenaikan tinggi gelombang di wilayah pelabuhan Tengkayu Tarakan.

“Dari pagi hingga tengah hari tadi arah angin dari barat laut dengan kecepatan 0- 4 knot, pada jam 10.00 Wita terdapat kenaikan kecepatan angin menjadi 7-10 knot. Kondisi ini diperkirakan menambah tinggi gelombang di wilayah perairan Kaltara,” sambung Octa.

Karena risiko itu, kata Octa, beberapa speed boat reguler pun yang sengaja menunda keberangkatan dikarenakan gelombang dan angin kencang tersebut. “Ya benar itu sesuai informasi dari anggota pos SAR tarakan yang berada di pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pantauan BMKG setempat, kondisi ini akan bertahan hingga 3 jam ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya