SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di RSUD dr. Soedono Madiun, Jumat (11/10/2019). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, SURABAYA -- Kasus pemulangan atlet Senam Artistik, Shalfa Avrila Siani, dengan tuduhan sudah tak perawan akhirnya sampai ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dia pun mendesak sang pelatih untuk minta maaf.

Shalfa yang hendak berlaga di SEA Games 2019 Filipina dipulangkan dengan alasan tindakan indisipliner, namun awalnya dituduh sudah tak perawan. Belakangan, pihak pelatih membantah telah melayangkan tuduhan tidak perawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Saya ingin menyampaikan kalau itu betul dilakukan pelatih dengan mendesak, jawaban atau respons tertentu, maka saya minta tolong pelatih kalau betul melakukan itu segeralah minta maaf. Saya tidak ingin ada trauma muncul bagi atlet junior seperti Shalfa ini," ucap Khofifah seusai bertemu Shalfa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (2/12/2019), dilansir Suara.com.

Khofifah Indar Parawansa menilai bahwa perlakuan pelatih Shalfa yang mengeluarkannya dari mess Pelatnas merupakan tindakan yang tak seharusnya dilakukan. Dia menyampaikan pesan kepada setiap pelatih untuk menggunakan standar terukur terkait prestasi atlet. Dia tak ingin kejadian serupa terulang kembali oleh atlet-atlet Indonesia.

"Di dalam proses pembinaan atlet, yang diukur adalah kedisiplinan, pembinaan karakter, tapi bahwa indeks prestasi menjadi indikator yang utama atlet masuk di pusat. Oleh karena itu hal-hal di luar indikator prestasi yang kemudian mempengaruhi bahkan itu dijadikan dasar pertimbangan utama sampai degradasi itu yang tidak dibenarkan," ucapnya.

Asal Usul Sumur di Bawah Musala yang Celakai Imam Mahasiswa UIN Jogja

Khofifah pun menginginkan agar para pelatih lebih berhati-hati saat menyampaikan alasan saat mencoret nama atlet dari daftar kontingen. Dia berharap pelatih menggunakan alasan prestasi sebagai alasan utama tanpa perlu ada embel-embel keperawanan dan lainnya.

"Jadi kalau karena prestasinya menurut standard record yang ada, kandidat atlet ini ndak bisa dilanjutkan, fine, karena itu adalah kewenangan cabor. Tentu ini adalah kritik dan koreksi untuk kita semua bahwa di dunia keolahragaan kita. Kita harus lakukan pembenahan supaya apa yang kita jadikan pertimbangan utama prestasi sang atlet," katanya.

Atlet Dituding Tak Perawan, Hotman: Emangnya Pejabat Suci dari Wanita Cantik?

Perlu Terapi

Dalam pertemuan tersebut, Khofifah ingin Shalfa mendapatkan terapi psikologi sosial untuk mengembalikan trauma yang dialaminya.

"Saya sampaikan pertama menangkan hatimu karena pasti butuh psychosocial theraphy. Social punishment itu berat, saya tadi rembukan sama Pak Airlangga Ketua KONI. Pada dasarnya di Puslatda ada psikolognya sehingga psychososial theraphy penting," kata Khofifah.

Khofifah juga berpesan kepada Shalfa untuk mendekatkan diri kepada agamanya dengan memperbanyak doa. "Saya pesan cara menenangkan hati dengan banyak berzikir," imbuhnya.

Curhat Pilu Atlet SEA Games Dituding Tak Perawan: Saya Tidak Bisa Seperti Dulu Lagi

Terkait polemik pemulangan akibat dugaan tak perawan tersebut, kata Khofifah, kasus itu akan ditangani kuasa hukumnya. Ia hanya ingin berkomunikasi dengan Shalfa dari hati ke hati.

"Pasti beberapa hal yang mungkin tidak disampaikan ke kuasa hukum juga disampaikan ke saya. Prinsipnya begini, satu bahwa ini olah raga prestasi, maka yang diukur prestasi. Di dalam proses pembinaan atlet, yang diukur adalah kedisiplinan, pembinaan karakter, tapi bahwa indeks prestasi menjadi indikator yang utama atlet masuk di pusat," jelasnya.

Khofifah juga memperhatikan pendidikan Shalfa. Ia menanyakan kepada Shalfa untuk memilih lanjut sekolah di Gresik atau pindah ke Kediri karena diduga Shalfa mengalami trauma berat.

Limbah B3 Diduga Milik PT RUM Dibuang di Brebes, Begini Sikap DLHK Jateng…

Khofifah pun telah mengkomunikasikan hal ini kepada Wali Kota Kediri untuk bisa menempatkan Shalfa di SMA negeri yang ada di sana.

"Saya sampaikan apakah Shalfa mau ke kediri sekolahnya atau tempat lain. Kalau di Gresik sepertinya traumanya cukup berat. Saya komunikasi dengan wali kota, insyaallah ada SMA negeri yang akan jadi tempat di mana Shalfa sekolah. Karena ini SMA koordinasinya di pemprov. Tapi Harus nunggu proses administrasi juga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya