SOLOPOS.COM - Ucapan Sutan Bhatoegana yang menyebut Gus Dur dilengserkan karena korupsi telah menuai berbagai aksi unjuk rasa kecaman, seperti yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta ini. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ucapan Sutan Bhatoegana yang menyebut Gus Dur dilengserkan karena korupsi telah menuai berbagai aksi unjuk rasa kecaman, seperti yang dilakukan mahasiswa UIN Jakarta ini. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Puluhan massa Gerakan Pemuda Ansor dan Banser mendatangi Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Kramat VII, Jakarta, Selasa siang, untuk menuntut Sutan Bhatoegana dihukum atas pernyataannya menuding KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) lengser dari kursi kepresidenan karena terlibat skandal korupsi.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

GP Ansor dan Banser meminta pimpinan Partai Demokrat memecat Sutan dari internal partai. Menurut GP Ansor dan Banser, permintaan maaf tidak cukup menyembuhkan hati pendukung Gus Dur yang terlanjur terluka. “Minta maaf saja tidak cukup. Kita meminta pimpinan DPP Demokrat untuk memberikan sanksi tegas kepada Sutan yaitu pecat Sutan, kalau tidak kami akan melakukan aksi lebih besar, termasuk ke kediaman Sutan,” ujar Sekretaris GP Ansor wilayah DKI Jakarta Abdul Azis kepada wartawan.

Abdul Azis menyatakan pernyataan Sutan yang menuding Gus Dur lengser dari jabatan Presiden lantaran terlibat skandal korupsi Buloggate dan Bruneigate, merupakan pernyataan politik yang sangat tidak mendidik. Sutan dinilai tidak mengerti akan sejarah. Dia juga menilai pernyataan Sutan bagaikan pengalihan isu atas permasalahan-permasalahan yang saat ini sedang dialami Demokrat.

“Jangan lempar batu sembunyi tangan, yang korupsi siapa,” kata dia.

GP Ansor meminta Sutan secara pribadi meminta maaf secara resmi dalam waktu dua kali 24 jam, kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya NU. Permintaan maaf tidak cukup hanya kepada keluarga Gus Dur sebab menurut dia persoalannya bukan hanya karena nama besar Gus Dur, namun karena sosok Gus Dur yang telah berjuang membawa pluralisme bagi bangsa dan negara. “Kalau Sutan tidak mau meminta maaf maka kita akan menyuruh seluruh anggota Ansor untuk tidak memilih Partai Demokrat di 2014,” ujar dia.

Terkait adanya pernyataan maaf dari Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ansor menyatakan hal itu tidak ada hubungannya. “Tidak ada hubungan dengan Anas. Ini pernyataan Sutan, sehingga dia yang harus meminta maaf,” kata dia.

Dalam demonstrasi tersebut, sempat terjadi aksi saling dorong antara massa yang ingin masuk hingga lobi DPP Partai Demokrat dengan kepolisian yang berjaga-jaga, namun kericuhan berhasil dihindari. Dalam aksinya massa berorasi dan meneriakkan shalawat, serta melakukan aksi merobek-robek foto Sutan Bhatoegana.

Sebelumnya dalam Dialog Kenegaraan DPD bertema Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat pada 21 November 2012 lalu, Sutan kesal ketika Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi yang dulu pernah menjadi jureu bicara Gus Dur, mengatakan Migas nasional menjadi ajang korupsi mafia Migas yang dilindungi rezim SBY. Mendengar itu, Sutan mengatakan kalau pemerintahan Gus Dur dilengserkan karena terlibat skandal korupsi Buloggate dan Bruneigate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya