SOLOPOS.COM - Warga dari Desa Gupolo mendatangi kantor Dinsos P3A Ponorogo untuk menanyakan proses penyaluran BST, Selasa (2/6/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.co,)

Solopos.com, PONOROGO — Puluhan warga Desa Gupolo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo memprotes penyaluran bantuan sosial tunai (BST) yang dinilai salah sasaran. Mereka mendatangi kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, Selasa (2/6/2020).

Sekitar 30 warga desa tersebut mempertanyakan mekanisme penyaluran BST yang kacau. Mereka juga membawa bukti berupa kartu keluarga (KK) miskin yang seharusnya mendapatkan bantuan, tetapi tidak mendapatkan bantuan senilai Rp600.000 per bulan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perwakilan warga, Umar Totok, yang juga menjadi Ketua RT 002/RW 002 di Desa Gupolo, mengaku kerap mendapatkan pertanyaan tentang penyaluran BST. Lantaran tidak bisa menjawab pertanyaan itu, ia kemudian membawa warganya ke kantor Dinsos P3A untuk mendapatkan jawaban.

Update Covid-19 Jatim! 100 Orang Sembuh, Tapi Ada 221 Kasus Baru

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya sebagai Ketua RT selalu ditanya orang-orang kok tidak mendapat bantuan. Itu yang mengurus kan pemerintah desa. Satu-satunya jalan ya saya bawa warga ke sini. Biar jelas,” kata dia.

Totok menilai banyak warganya yang layak mendapatkan bantuan yang bersumber dari APBN itu tetapi tidak mendapatkannya. Padahal, ada warga yang dinilai mampu tetapi justru mendapatkan bantuan itu.

Dia menegaskan kedatangannya ke Dinsos P3A juga membawa sejumlah KK miskin yang tidak mendapatkan bantuan tersebut. Menurutnya sebagian besar warganya merupakan buruh tani dan pekerja lepas yang terdampak selama pandemi Covid-19.

Pelantikan Kepala Sekolah dan Pengawas di BKD Jatim Diduga Jadi Klaster Baru Covid-19

Masih Ada Bantuan Lain

Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, mengatakan bantuan yang diberikan kepada masyarakat saat ini baru yang bersumber dari APBN dan dana desa. Masyarakat yang belum mendapat tidak perlu risau karena masih ada bantuan yang bersumber dari APBD Provinsi Jatim dan APBD Kabupaten Ponorogo.

Mengenai data yang dianggap salah sasaran, pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap data yang diusulkan warga. Apakah data warga miskin itu belum masuk atau sudah masuk untuk mendapatkan bantuan.

“Kalau memang belum akan dilakukan verifikasi lapangan,” kata dia.

Cuaca Esktrem di Blitar, 11 Rumah dan 1 Mobil Rusak Tertimpa Pohon Tumbang

Hingga kemarin, masih ada 580 orang yang belum mengambil BST di Kantor Pos. Ada beberapa faktor mengenai bantuan tersebut belum diambil, seperti karena sakit, penerima sudah meninggal dunia, TNI, PNS, dan Polri. Kalau memang tidak tepat sasaran, pihaknya akan mengusulkan penerima itu untuk dihapus dan diganti dengan yang lain.

“Kita cari tahu dulu penyebab tidak diambilnya itu apa. Kalau memang tidak tepat sasaran ya akan kita ganti. Tetapi ini prosesnya harus hati-hati. Penggantinya harus memenuhi syarat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya