SOLOPOS.COM - Ilustrasi paru-paru (Myhealthyfoodtips.com)

Tuberkolosis, jumlah pasien masih tinggi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Gunungkidul belum bisa bebas dari penyakit Tuberculosis (TBC). Hingga akhir Maret ini, jumlah penderita mencapai 389 orang. untuk bisa sembuh dari penyakit ini, penderita harus rutin melakukan pengobatan.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Petugas Pengendali penyakit TBC, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Mugiyono mengatakan, data penderita TBC berdasar jumlah warga yang melakukan pengobatan di masing-masing puskesmas.

“Hingga akhir Maret ini, jumlah pasien yang berobat mencapai 389 orang,” kata Mugiyono kepada wartawan, Senin (28/3/2016).

Dia menjelaskan, banyak masyarakat yang belum paham bahwa TBC bisa diobati. Untuk itu, dinkes akan terus melakukan sosialisasi sehingga proses penyembuhan yang dilakukan bisa lebih efektif.

“Untuk pengobatan kami menjadikan puskesmas sebagai garda terdepan untuk memberikan pelayanan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Agus Prihastoro mengatakan, akan terus memerangi TBC. Dia pun berharap kepada warga yang positif mengidap untuk rutin melakukan pemeriksaan dan pengobatan. “Penyakit ini bisa disembuhkan, tapi dengan catatan pengidap mau rutin berobat,” katanya.

Dia menjelaskan, proses pengobatan ini setidaknya butuh waktu selama enam bulan. Namun bagi pengidap yang sudah kronis butuh waktu lebih lama lagi antara 18 hingga 24 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya