SOLOPOS.COM - Ilustrasi TBC di Boyolali (Google/ medicastore.com)

Tuberculosis Yogyakarta, pasien yang kambuh membutuhkan biaya pengobatan lebih besar.

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY, Daryanto Chadorie mengklaim upaya untuk menekan TBC dari sisi pengobatan terbilang tinggi, bahkan melampaui target.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Target nasional 85 persen, tapi kita mencapai 86 persen,” katanya kepada Harianjogja.com belum lama ini.

Masalahnya, lanjutnya, angka penemuan penderita TBC masih rendah.

“Targetnya 70 persen, namun penemuan penderita baru 58 persen.”

Jika diangkakan, tersangka atau suspect TBC di DIY diduga ada sekitar 22.000, namun temuan yang positif kurang lebih 2000. Permasalahan lainnya adanya temuan penderita TBC yang tergolong MDR (multi drug resistance), karena tidak rutin melakukan pengobatan. Mereka biasanya hanya mengikuti pengobatan selama satu hingga dua bulan, begitu mereka merasa sembuh. Padahal,pengobatannya membutuhkan enam bulan.

Dan sekembalinya mereka ke rumah sakit saat kambuh, kondisi penyembuhannya tidak bisa disamakan dengan pasien TBC reguler, karena sudah kebal.

“Untuk sembuh bisa menghabiskan Rp200 juta sampai dua tahun,” katanya.

Ia menjelaskan, TBC disebabkan oleh wabah bakteri bernama Mycobacterium tubersulosis. Penyebabnya, bisa karena semakin rekatnya pemukiman di Jogja. Tercatat, kasus TBC terjadi di permukiman padat penduduk seperti Warungbroto, Umbulharjo, Bumijo, dan Tegalrejo. Rumah- rumah juga tidak disertai dengan sirkulasi udara yang dan terbatasnya sinar matahari yang masuk ke dalam rumah.

“Padahal bakteri itu langsung mati ketika terkena sinar matahari,” ungkapnya.

Mereka yang positif menurutnya bermula dari balita, namun biasanya didiamkan. Orang tua hanya menganggapnya seperti flek biasa. ” Mulai sejak anak tak dirawat, sehingga begitu besar terkena TB baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya