SOLOPOS.COM - Papan pemberitahuan terkait penutupan sementara terlihat terpasang pada pintu utama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Senin (1/2/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santosa, memastikan tiket masuk yang sudah dibeli secara online tidak hangus meski kebun binatang itu bakal tutup selama setahun.

Bimo mengatakan tiket online tersebut bakal bisa digunakan sampai 2022. Hal itu dikatakan Bimo mengenai rencana penutupan TSTJ Solo yang saat ini masih dalam pembahasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diketahui, pada pertengahan 2020 lalu, TSTJ Solo membuka penjualan tiket secara online yang bisa digunakan untuk berkunjung ke kebun binatang itu kapan saja. Penjualan tiket secara online itu untuk menghimpun dana untuk pakan hewan koleksi TSTJ.

Baca Juga: TSTJ Solo Tutup Setahun Karena Sepi Pengunjung, Karyawan Dirumahkan

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, kini TSTJ Solo direncanakan tutup selama satu tahun lantaran sepi pengunjung selama masa pandemi Covid-19. Dampaknya, puluhan karyawan kemungkinan bakal dirumahkan.

Bimo membenarkan area konservasi yang juga dikenal dengan nama Solo Zoo itu bakal tutup sementara. Jumlah pengunjung sangat minim.

Penutupan itu berdasarkan evaluasi bersama Pemkot Solo. Selama pandemi, rata-rata jumlah kunjungan harian 20-25 orang. Karena itulah, TSTJ melakukan evaluasi dan memutuskan penutupan sementara. “Penutupan seusai rapat RUPS [Rapat Umum Pemegang Saham] bersama Wali Kota," bebernya, Senin (1/2/2021).

Baca Juga: Masa Kerja Perdes Jadi Polemik, Bupati Sragen Kumpulkan 20 Camat

Bimo mengatakan keputusan merumahkan karyawan selama TSTJ Solo tutup belum pasti lantaran masih dalam tahap pembahasan. Jumlah karyawan terdampak sebanyak 82 orang.

Dana Tak Terduga

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan pembahasan soal penutupan sementara TSTJ masih dimatangkan. Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan selama TSTJ tutup, pengelolaan hewan ditangani dinas terkait.

Hal itu lantaran hibah tidak mungkin diberikan ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Namun, untuk hewannya boleh memakai dana Bantuan Tak Terduga (BTT).

Baca Juga: Bahaya! Sungai Bengawan Solo Tercemar Mikroplastik dan Logam Berat, Dari Mana Asalnya?

"Kemarin kan selalu saya sampaikan targetnya adalah hewannya slamet, pegawainya bisa ngliwet [memasak nasi]. Mungkin bisa jadi dirumahkan, tapi keeper dan dokter hewan, dan satpamnya dipekerjakan seperti biasa,” ucapnya kepada wartawan, Senin (1/2/2021).

Rudy mengatakan TSTJ Solo akan tutup mulai awal pekan ini. “Mungkin kami bisa membantu karyawan yang terdampak dengan beras,” imbuhnya.

Baca Juga: Aktivitas Merapi Berkurang, Pengungsi Balerante Klaten Berencana Pulang Lusa

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, memastikan pemberian pakan dan pemeriksaan kesehatan hewan tetap dilakukan guna menjamin kesejahteraan satwa koleksi TSTJ.

Menurutnya, BTT hanya cukup untuk menutup kebutuhan konservasi. Sementara gaji pegawai yang dirumahkan tergantung kemampuan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya