SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Banjir bandang terjadi di Sungai Murong, yang melintasi perbatasan Kecamatan Ngrampal dan Sambungmacan, Minggu (7/11), sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya, sebuah truk pasir yang berada di Dukuh Jambu, Desa Kebonromo, Ngrampal terseret hingga 100 meter hingga menyebabkan delapan orang terbawa arus sungai. Satu di antara mereka, atas nama Muhammad Rosadi, 21, hanyut terseret arus.

Hingga Minggu malam, korban hanyut warga RT 9 Dukuh Jambu, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal tersebut belum ditemukan. Kejadian berawal saat truk pasir yang berada di tepi sungai mogok. Delapan orang, terdiri dari sopir dan buruh pengeruk pasir mencoba menarik truk ke atas. Mereka berniat mengikat truk dengan sebuah tali yang dikaitkan pada batang bambu. Namun, belum sempat dilakukan, banjir bandang terjadi. Akibatnya delapan orang tersebut hanyut. Hanya tujuh yang bisa berenang dan menyelamatkan diri. Salah satu yang berhasil selamat, Hardi, 41, ditemukan warga dalam kondisi lemas karena berjuang keras melawan arus air.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sedangkan truk pasir ditemukan di tepi sungai Dukuh Begolan, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan. Truk dengan bak berwarna hijau tersebut ditemukan dalam kondisi miring dengan lebih dari 50% bagian truk berada dalam air sungai. Upaya pemilik truk dan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sragen untuk mengevakuasi truk, hingga Minggu malam, belum membawa hasil. Medan yang sulit, berupa lumpur dan minimnya penerangan menjadi kendala utama evakuasi.

Warga Dukuh Begolan, Sumarlan mengungkapkan banjir yang nyaris sampai di pemukiman warga terjadi sangat singkat. Air pasang hanya beberapa menit, kemudian surut lagi dengan cepat. Selain menyeret delapan orang dan truk, sejumlah tanaman yang tumbuh di tegalan antara pemukiman sampai tepi sungai juga rusak akibat tersapu air. “Tidak tahu, tiba-tiba banjir banding terjadi. Ini tidak biasanya. Setelah air surut, sekitar pukul 16.00 WIB, baru kami tahu ada truk yang hanyut, juga ada beberapa orang yang mencoba menyelamatkan diri dari air,” ujar Sumarlan, saat ditemui Espos, di lokasi setempat, Minggu.

Sementara itu, anggota Tagana Sragen yang berada di lokasi, Artha, menduga kekuatan arus air sangat besar sehingga mampu menyerat truk pasir sampai 100 meter dan nyaris menghanyutkan delapan orang. Hingga Minggu malam, beberapa anggota Tagana Sragen terlihat di lokasi. Sayangnya, jumlah anggota Tagana yang siap bertugas di Sragen sangat terbatas, mengingat sebagian besar telah berangkat ke lereng Merapi untuk membantu penanganan korban bencana di lokasi tersebut.

“Kami masih akan coba evakuasi. Terutama saat ini mencari penerangan, agar kita bisa lihat kondisi di lapangan dan mengambil langkah evakuasi. Mungkin kalau air surut lebih mudah diangkat,” kata Artha.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya