SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Truk kontainer yang mogok di jalan Wonosari-Jogja, Patuk Gunungkidul menyebabkan arus lalu lintas di jalur itu macet sekitar 5 kilometer, Minggu (9/12/2012). (JIBI/Harian Jogja/Endro Guntoro)

GUNUNGKIDUL—Gara-gara truk kontainer ngadat, arus lalu lintas Wonosari-Jogja di tanjakan Ngembes, bukit Patuk macet hingga sepajang sekitar lima kilometer, Minggu (9/12/2012).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari pantauan Harian Jogja, ngadatnya truk kontener sepanjang sekitar 12 meter diduga karena sang sopir belum mengenal medan jalan Gunungkidul yang banyak tikungan dan tanjakan tajam.

Sang sopir truk bertuliskan Evergreen itu diperkirakan telat mengurangi gigi persneleng dan nyaris membuat truk melorot.

“Sopirnya telat oper gigi. Jadi enggak kuat menanjak,” ujar seorang awak truk dengan panik.

Kemacetan bertambah parah ketika dua truk sejenis lainnya  berupaya mengevakuasi dengan menarik truk ngadat tepat di tanjakan yang cukup rawan terjadi kecelakan lalu lintas itu.

Beberapa kali upaya tersebut gagal dilakukan dan menambah kemacetan hingga wilayah Piyungan, Bantul.

Petugas nampak tidak berdaya mengatasi kemacetan karena tidak adanya jalur alternatif di jalan tebing bukit sepanjang Patuk-Piyungan.

Petugas hanya bisa berjaga untk mencegah adanya pengemudi dan pengendara menyerobot jalan yang dapat memperparah kemacetan jalur utama dua arah jalur tersebut.

Kondisi ini membuat patra pengguna jalan lainnya furstasi. Dewi Rosmawati, warga Ngeposari Semanu salah seorang pengemudi mobil mengaku jengkel karena kemacetan disebabkan angkutan berat bukan pertama kalinya kerab dijumpai sekali dalam sepekan.

“Ini paling parah. Kami terjebak dalam kemacetan sudah satu jam lalu,” kata Dewi yg hendak bertugas tujuan Kota Jogja.

Senada diungkapkan Ahmad Rosyid, wisatawan asal Semarang hendak berkunjung ke pantai Gunungkidul menyayangkan perjalanan liburan yang tidak nyaman. “Waktu saya sudah terbuang 90 menit karena kemacetan ini. Kendaran begitu (angkutan barang) harusnya diberlalukan pada jam-jam tidak padat,” ungkap pimpinan rombangan keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya