SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengungkapkan banjir yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Pekalongan dan Batang membuat arus logistik terganggu karena truk tidak bisa melintas di wilayah tersebut. Sementara itu, jalan tol dihindari karena mahal.

Wakil Ketua Umum DPP Aptrindo Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengungkapkan bahwa kendaraan-kendaraan truk masih sering melewati jalur-jalur yang terkena banjir tersebut dibandingkan dengan jalan tol. Menurutnya, jalur yang terendam truk di wilayah Jawa Tengah seperti Pekalongan dan Batang merupakan jalur strategis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pasti [mengganggu arus logistik]. Kami kan tertunda perjalanannya. Enggak mungkin diteruskan, truk bisa rusak,” kata Kyatmaja kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Rabu (30/1/2019).

Dia menjelaskan angkutan barang truk masih sering melewati jalur tersebut dibandingkan dengan jalan tol Trans Jawa yang telah dibangun oleh pemerintah karena dinilai tarif yang dikenakan terlalu mahal.   Menurutnya, tarif yang dikenakan terhadap angkutan barang truk ketika memasuki jalan tol tersebut tidak ekonomis bagi pengusaha.

“[Lewat tol] enggak, tol mahal. Secara ekonomis belum masuk,” katanya.

Dia menuturkan, para pelaku usaha truk mengalami kerugian akibat banjir yang melanda daerah Jawa Tengah tersebut. Kerugian yang utama, lanjutnya, adalah terkait dengan waktu karena truk tidak bisa beroperasi.  

Mesin kendaraan truk, ujarnya bisa mengalami kerusakan jika harus tetap melewati banjir dan terendam. Tidak hanya itu, beberapa barang yang diangkut oleh truk juga dapat mengalami kerusakan ketika terkena air.  

Saat ini, dia menyebutkan, banjir merupakan risiko bisnis yang dihadapi oleh para pelaku usaha angkutan barang di dalam negeri. Oleh karena itu, banjir merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh para pelaku usaha truk ketika musim hujan.

 “Sering[dilewati], jalur strategis itu. Musim hujan ini ya selalu masalah itu yang terjadi,” katanya.  

 Terkait dengan jumlah truk yang terganggu perjalanannya akibat banjir yang terjadi di wilayah Pekalongan dan Batang, Kyatmaja mengungkapkan belum memiliki data terkait hal itu.

Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi mengungkapkan banjir yang terjadi di daerah Batang memiliki dampak yang ringan lantaran jalan tol masih tetap berfungsi.  

Menurutnya, industri manufaktur masih baik-baik saja meskipun terdapat banjir di daerah Batang, Jawa Tengah. Distribusi barang kebutuhan industri, lanjutnya bisa melalui jalan tol trans Jawa yang ada.

“Saya pikir dampaknya ringan saja. Jalan tol tetap berfungsi. Mungkin untuk pedagang kecil, pasar, dan toko ada pengaruh. Untuk industri manufaktur, saya pikir masih oke-oke saja,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya