SOLOPOS.COM - Kondisi truk tronton bermuatan semen setelah menabrak truk pasir di Klaten, Jumat (12/7/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kendaraan bertonase tinggi seperti truk tronton yang melintasi jalur selatan Kulonprogo memicu peningkatan angka kecelakaan lalu lintas di jalan nasional Wates-Purworejo.

Polres Kulonprogo mencatat mulai Juli terjadi peningkatan angka kecelakaan di Jalan Wates-Purworejo seiring pengalihan arus truk bertonase tinggi yang melewati Jembatan Comal, Pemalang Jawa Tengah. Sebelum Juli, rata-rata angka kecelakaan di Jalan Wates-Purworejo tidak lebih dari 20 kasus.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Pada bulan ini sudah terjadi setidaknya dua kasus kecelakaan tunggal yang melibatkan truk besar. Pekan lalu, kontainer B 9018 PEI yang memuat 26 ton kertas terguling setelah menabrak tembok dan besi pengaman Jembatan Bantar yang berada ruas Jalan Wates-Jogja Km 12. Akibatnya, sopir truk terlempar keluar dan jatuh di bawah jembatan sedalam 20 meter sedangkan kernet truk terjepit kepala truk. Keduanya selamat meskipun mengalami patah tulang.

Kecelakaan serupa juga terjadi pada truk bernomor polisi BK 8744 TD bermuatan garam yang melaju dari arah timur ke barat terperosok ke dalam parit tebing Jembatan Bantar, Senin (15/9). Sekitar pukul pukul 04.45 WIB, truk yang dikemudikan Sugiyo, 46, ini tidak kuat menanjak sesuai melewati Jembatan Bantar sehingga terperosok ke dalam parit dan badan truk tersandar di tebingnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal truk yang membawa muatan dari Kudus menuju Jakarta tersebut.
Andi Trestiawan, 27, kernet truk, mengungkapkan awak angkutan truk berat yang biasa melewati jalur utara belum terbiasa dengan jalur selatan Jawa.

“Tadi [kemarin] sepertinya truk tidak kuat menanjak sehingga mundur dan hilang kendali,” ujarnya.

Kanit Laka Lantas Polres Kulonprogo Iptu Sigit Purnomo mengungkapkan kejadian truk bermuatan garam yang terperosok disebabkan sopir kurang menguasai medan.

“Dari analisis petugas di lapangan, sopir truk telat memindahkan persneling sehingga truk tidak kuat menanjak dan menjadi terperosok,” paparnya.

Sigit membenarkan angka kecelakaan lalu lintas di Jalan Wates-Purworejo mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya volume kendaraan yang melintasi ruas jalan tersebut pasca amblesnya Jembatan Comal.

“Angka kecelakaan yang meningkat berkaitan dengan volume kendaraan yang juga meningkat,” terangnya.

Sejauh ini, Satlantas Polres Kulonprogo beserta jajarannya sudah berupaya untuk menarik jalur secara manual yang dapat mengurangi kepadatan lalu lintas. Sopir truk yang lelah, kata Sigit, juga sudah diimbau untuk beristirahat di rest area yang tersedia, seperti di Temon, dan bukan menghentikan kendaraannya di bahu jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya