SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash;</strong> Pencapaian investasi Jawa Tengah (Jateng) pada triwulan I 2018 tembus di angka Rp16,11 triliun. Jumlah ini meningkat tajam dibanding periode yang sama pada 2017, sekitar Rp4,23 triliun.</p><p>Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Prasetyo Aribowo, menyebutkan investasi sebanyak itu berasal dari <a title="7 Pemda di Jateng Ini Ingin Kembangkan Kawasan Industri" href="http://semarang.solopos.com/read/20180412/515/909925/7-pemda-di-jateng-ini-ingin-kembangkan-kawasan-industri">penanaman modal dalam negeri (PMDN) </a>dan penanaman modal asing (PMA). Untuk PMDN sepanjang 2018 mencapai Rp10.250.325.200.000, sedangkan PMA sekitar Rp5.859.065.190.000.</p><p>&ldquo;Dibandingkan target nilai investasi hingga akhir 2018 yang ditetapkan sebesar Rp47,15 triliun, maka triwulan I ini telah mencapai 34,17%. Data itu merupakan rilis resmi yang dikeluarkan pemerintah pusat, di mana para pengusaha PMA dan PMDN langsung menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) langsung kepada BKPM RI melalui sistem aplikasi <em>online</em> (SPIPISE),&rdquo; terang Prasetyo seperti dikutip laman Internet <a title="Pemprov Jateng Klaim Tuntaskan Distribusikan Kartu Tani" href="http://semarang.solopos.com/read/20180504/515/914176/pemprov-jateng-klaim-tuntaskan-distribusikan-kartu-tani">Pemprov Jateng</a>, Sabtu (5/5/2018).</p><p>Ditambahkan, pada triwulan I 2018, proyek yang diinvestasikan di Jateng mencapai 560 proyek, yang terdiri dari 158 proyek PMA dan 402 proyek PMDN. Jumlah itu jauh melampaui capaian triwulan I 2017 dengan total 392 proyek, terdiri dari 168 proyek PMA dan 224 proyek PMDN.</p><p>&ldquo;Realisasi sektor PMDN Provinsi Jawa Tengah tertinggi nasional. Hal itu, khususnya dipicu dari adanya proyek pembangunan jalan tol, Semarang-Batang. Sedangkan realisasi sektor PMA berada pada peringkat lima nasional,&rdquo; terang Prasetyo.</p><p>Ditinjau dari capaian per kabupaten/ kota, katanya, pada triwulan I 2018, Kabupaten Jepara menempati peringkat pertama realisasi investasi PMA dengan 32 proyek sejumlah US$268.476,5. Peringkat selanjutnya <a title="Investasi di Batang Terhambat Perda Usang, Pemkab Batang Bertekad Percepat Revisi" href="http://semarang.solopos.com/read/20180427/515/912970/investasi-di-batang-terhambat-perda-usang-pemkab-batang-bertekad-percepat-revisi">Kabupaten Batang </a>(satu proyek senilai US$122.346,9), Kabupaten Semarang (10 proyek, US$10.045,9), Kabupaten Purbalingga (12 proyek, US$8.047,6), dan Kota Semarang (29 proyek, US$7.639,7).</p><p>Untuk realisasi investasi PMDN, terbanyak pertama diraih Kota Semarang dengan 34 proyek senilai Rp7,219 triliun, disusul Kabupaten Cilacap (10 proyek, Rp558,195 miliar), Kabupaten Pekalongan (10 proyek, Rp518,233 miliar), Kabupaten Sragen (13 proyek, Rp363,002 miliar), dan Kabupaten Demak (26 proyek, Rp 272,321 miliar).</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya