SOLOPOS.COM - Tegar Aji Widhi Wardhana (kiri), Egistya Pranda (tengah) dan Chandra Ari Wijaya (kanan) ketiganya berjabat tangan seusai jumpa pers di ruang rapat Mako AAU, Rabu (25/6). Ketiganya satu angkatan di SMA Taruna Nusantara Magelang, lulus Akademi TNI bersama dan sama-sama meraih Adhi Makayasa. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJATiga perwira lulusan Akademi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Tegar Aji Widhi Wardhana dari Akademi Militer (Akmil) Magelang yang merupakan pendidikan matra darat, Egistya Pranda dari Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya dan Chandra Ari Wijaya dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Jogja yang meraih penghargaan tertinggi atas prestasi lulusan terbaik di Pendidikan Akademi TNI, Adhi Makayasa, ternyata memiliki kesamaan. Yakni lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang.

Tidak hanya itu, mereka juga teman satu angkatan sejak di SMA Taruna Nusantara. Bahkan, ketiga perwira ini juga sama-sama mulai masuk ke Akademi TNI pada 2010 silam. Mereka bertiga bahkan pernah merasakan mencuci baju dan menyetrika pakaian bersama untuk digunakannya sehari-hari. Kebiasaan itu kini sudah menjadi rutinitas sehari-hari di asrama sembari mengurus seluruh peranti dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

“Kebetulan kami pernah satu kelas, jadi sudah biasa bertemu, dulu juga sering sharing bersama,” ujar Tegar di sela-sela sesi foto secara bergantian di ruang rapat Mako AAU kemarin.

“Kalau saya pernah satu kelas dengan Egis saat kelas dua [SMA TN],” kata Chandra. Ia adalah putra pasangan Karjono dan Sukarningsih asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Lalu bagaimana komunikasi ketiga saat lulus dan harus berpisah?

“Masih jalan komunikasi kadang chatting lewat internet atau SMS, BBM [blackberry messenger]. Tidak menyangka kami bertiga bakal sama-sama memperoleh ini,” ungkap Tegar yang merupakan putra dari pasangan Suseno dan Sri Handiyah, PNS dan perawat asal Siman, Ponorogo, Jawa Timur.

“Ya enggaklah masak dapat penghargaan janjian,” tambah Egistya. Sayangnya komunikasi terhenti, waktu jumpa pers sudah habis dan ketiga perwira remaja itu harus meninggalkan ruang rapat.

Ke depan di pundak ketiganyalah bangsa ini bersandar. Karena militer menjadi paling bertanggung jawab terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya