SOLOPOS.COM - Sejumlah karangan bunga diletakkan di depan Kantor Pusat Trigana Air Service, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Trigana Air dinyatakan hilang kontak pada Minggu (16/8/2015) sore dan ditemukan hancur setelah menabrak Gunung Tangok di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Trigana Air hilang dan ditemukan dalam kondisi hancur di Pegunungan Bintang Papua.

Solopos.com, JAYAPURA – Maskapai Trigana Air Service menduga ada oknum karyawannya yang terlibat dalam permainan tiket pesawat PK YRN IL 267 yang jatuh di Kampung Atenok, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Benny Sumaryanto, Direktur Operasional Trigana Air Service, di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya memprediksi ada tiga sampai empat karyawan bisa terlibat dalam kasus tersebut.

Akibat permainan tiket itu, identitas pembeli tiket pesawat berbeda dengan manifes.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kita sekarang sedang memeriksa dan mengaudit para karyawan ini, di mana jika terbukti bersalah akan diserahkan ke aparat yang berwajib dan bisa dipecat,” kata Benny dilansir Antara, Jumat (21/8/2015).

Sebelumnya, 49 penumpang serta lima kru pesawat Trigana PK-YRN tewas setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh berkeping-keping, Minggu (16/8/2015).

Ketika diselidiki, ternyata dari 49 penumpang, tercatat sembilan nama yang tidak sesuai dengan manifes sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Manifes penumpang atau penerbangan adalah sebuah daftar atau dokumen yang berisikan semua data-data penumpang pada suatu maskapai penerbangan yang berangkat pada jadwal tertentu.

Data-data ini diperoleh berdasarkan informasi cek masuk penerbangan atau pesawat seperti data nama penumpang, tanggal keberangkatan, bandara asal, bandara tujuan dan nomor tiket.

Sementara itu pada Jumat, tiga jasad korban jatuhnya pesawat Trigana Air berhasil terindentifikasi. Salah satunya pramugari Trigana Air, Dita Amelia Kurniawan.

“Dengan berbagai upaya yang dilakukan dokter sepanjang hari, hanya 3 jenazah dari 10 kantong jenazah,” kata Kepala Pusat Dokkes Mabes Polri Brigjen Arthur Tampi saat memberi penjelasan kepada perwakilan Komisi V DPR RI yang datang ke RS Bhayangkara, Jayapura, Jumat.

Sedangkan untuk 7 jenazah lainnya belum bisa diidentifikasi karena memerlukan pemeriksaan tambahan dengan DNA sebab ada jasad yang ditemukan tidak utuh atau terbakar.

Brigjen Arthur dilansir Detik menjelaskan kantong jenazah 006 atas nama Asidum (swasta) beralamat di Jalan Mangga 2 Abepantai, Abepura. Kantong jenazah 029 teridentifikasi sebagai Dita Amelia Kurniawan, pramugari Trigana Air dan kantong jenazah 026 Agustinus Lukas Louw Mase, pegawai BUMN yang berlamat di Jl. Sulawesi IV Dok 9 Bawah, Jayapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya