Tokoh
Kamis, 19 Mei 2011 - 09:19 WIB

Tri Hapsoro Setiyo Utomo, tak sekadar berteori

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tri Hapsoro Setiyo Utomo (SOLOPOS/ Eni Widiastuti)

Tri Hapsoro Setiyo Utomo (SOLOPOS/ Eni Widiastuti)

Cara membuktikan kebenaran teori-teori ekonomi, salah satunya bisa dilakukan dengan mengaplikasikan teori tersebut di dunia wirausaha. Hal itulah yang dilakukan Pembantu Rektor II Universitas Tunas pembangunan (UTP) Solo, Drs Tri Hapsoro Setiyo Utomo SE MM.

Advertisement

Dibantu istri tercintanya, Rini Purnami, ayah tiga orang anak ini tak mau sekadar berteori atau memberikan banyak teori kepada mahasiswa. Tapi ia pun telah membuktikan teori-teori ekonomi dalam wirausaha yang ia jalankan.

Pria berkacamata ini menuturkan selain sibuk mengajar ia juga memiliki beberapa jenis usaha seperti peternakan sapi, kos-kosan, angkutan kota, saham di beberapa lembaga dan lainnya.

Advertisement

Pria berkacamata ini menuturkan selain sibuk mengajar ia juga memiliki beberapa jenis usaha seperti peternakan sapi, kos-kosan, angkutan kota, saham di beberapa lembaga dan lainnya.

“Karena saya juga berwirausaha, hal ini memberikan korelasi positif dalam kegiatan saya mengajar,” jelasnya saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Rabu (18/5/2011).

Pria kelahiran 7 Januari 1957 ini mengungkapkan sebelum menjadi dosen, ia pernah bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan swasta ternama.
Namun ia kemudian memilih menjadi dosen karena menurutnya profesi ini merupakan pekerjaan cukup berat yang menyenangkan. Ketika menjadi dosen, ia bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan berada di lingkungan yang ilmiah.

Advertisement

“Sejak Oktober 2009, saya diberi kepercayaan untuk menjadi pembantu rektor II,” ungkapnya.

Menurutnya senang pada pekerjaan yang dilakoni menjadi kunci utama untuk meraih kesuksesan berkarier. Jika seseorang telah menyenangi pekerjaan tertentu, ujarnya, pasti akan bekerja penuh semangat dan profesional.

Selanjutnya ia pun berusaha memajukan lembaga tempatnya bekerja. Terlebih saat ini merupakan era persaingan.

Advertisement

“Sama halnya ketika mengelola sebuah perguruan tinggi, harus dikelola layaknya bisnis. Tidak boleh asal-asalan. Tapi harus kreatif, inovatif, efektif dan efisien,” kata penggemar olahraga badminton ini.

Ke depan Tri berharap UTP akan menjadi universitas terkemuka dan semakin eksis. Dalam kehidupan pribadinya, sebagai orangtua Tri berharap ketiga buah hatinya akan meraih kesuksesan dunia akhirat.

(Eni Widiastuti)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif