SOLOPOS.COM - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (tengah) saat pemberangkatan rombongan Bonek dan Bonita menuju Semarang di Balai Kota Surabaya. (Antara/HO-Diskominfo Surabaya)

Solopos.com, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Bonek menggaungkan tradisi Tret Tet Tet sebagai bentuk dukungan untuk Persebaya yang melawan PSIS Semarang dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Jatidiri, Semarang, Rabu (29/3/2023) malam WIB.

“Saya berpesan kepada seluruh Bonek yang hari ini berangkat, tolong jaga nama besar Persebaya, tolong jaga nama besar Surabaya,” kata Eri Cahyadi saat pemberangkatan rombongan Bonek dan Bonita menuju Semarang di Balai Kota Surabaya, Rabu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tret Tet Tet merupakan tradisi Bonek sejak 1987/1988 untuk mendukung Persebaya Surabaya saat laga tandang. Tradisi itu dilakukan secara terkoordinir menggunakan moda transportasi secara bersama-sama, tertib, dan menaati aturan yang berlaku.

Turut hadir dalam pemberangkatan rombongan Bonek dan Bonita tersebut adalah Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce serta Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina. Acara pemberangkatan itu juga diikuti Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda.

Rombongan Bonek bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan jajaran Forkompimda kemudian berangkat beriring-iringan menuju Semarang untuk menyaksikan laga antara PSIS Semarang melawan Persebaya Surabaya.

Terdapat delapan armada bus yang digunakan mengangkut para Bonek. Total ada 500 suporter Persebaya yang masuk dalam konvoi Tret Tet Tet menuju Semarang.

“Jadi hari ini kami bersama dengan Kapolrestabes Surabaya dan Kapolres Tanjung Perak, Mas Azrul sepakat untuk melakukan Tret Tet Tet,” ujar Cak Eri panggilan akrabnya.

Menurut Cak Eri, gerakan Tret Tet Tet dari para Bonek itu bertujuan membakar semangat para pemain Bajol Ijo saat melakoni duel menghadapi PSIS Semarang.

“Karena itu jaga terus dan semoga dalam perjalanan diberikan kelancaran, keamanan dan keselamatan sampai kembali lagi ke Kota Surabaya,” katanya.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce menyebut Tret Tet Tet merupakan tradisi yang harus terus dijaga oleh para Bonek sehingga mampu menjadi contoh bagi para suporter klub lain.

“Kami dari Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak sudah melakukan pertemuan tadi malam terkait dengan keamanan pengawalan dan pelayanan kepada teman-tekan Bonek dan Bonita yang berangkat ke Semarang. Sampai nanti pulang harus dalam kondisi aman lengkap dan sehat semuanya,” ujar Pasma.

Dikonfirmasi terpisah, salah satu perwakilan Bonek Husein Ghozali menyebut konvoi rombongan suporter dirasa akan mempermudah langkah pengawasan untuk meminimalisasi hal-hal yang tak diinginkan.

“Tadi sekitar delapan bus, kalau tidak salah. Ini kan kembali (Tret Tet Tet), dahulu kami pernah melaksanakan itu, seperti era 90-an. Kami menggelorakan kembali tradisi itu agar hidup lagi, supaya suporter terorganisasi saat perjalanan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata pria yang akrab di sapa Cak Cong itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya