SOLOPOS.COM - Kampus UNS Solo. (Solopos-dok)

Solopos.com, SOLO - Media sosial Twitter diramaikan dengan hashtag #UNSBohong sejak Jumat (29/5/2020) sore hingga menjelang tengah malam. Hashtag ini buntut dari pernyataan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jamal Wiwoho, soal klaim kuliah daring yang dianggap efektif.

Mahasiswa UNS Solo Tetap KKN Di Tengah Pandemi Covid-19, Metodenya Tak Biasa

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum viral pada Jumat ini, #UNSBohong juga sempat banyak dicuitkan beberapa pekan silam menyusul gelombang protes dari mahasiswa.

Dirangkum Solopos.com dari berbagai sumber, protes #UNSBohong kembali menggema usai pernyatan Rektor Jamal Wiwoho di sejumlah media massa online. Jamal menyatakan perkuliahan daring di UNS Solo efektif. Untuk itu, pada tahun ajaran baru, UNS Solo akan menerapkan perkuliahan daring semacam ini.

Kuliah Daring Efektif?

Dalam pernyataannya di Kumparan, Jamal Wiwoho mengatakan kebijakan new normal yang digaungkan pemerintah justru mendekatkan pada Revolusi Industri 4.0. Katanya semua kuliah, ujian, pelantikan, pengukuhan di UNS Solo akan menggunakan sistem daring. Namun bila sudah aman, maka perkuliahan bisa dimulai kembali seperti sedia kala.

Intip Keunikan Wisuda Online di UNS Solo, Wisuda di Indekos, Kucir Disibakkan Kerabat

Pernyataan ini terang saja menuai protes. Di Twitter, netizen mengungkapkan kekesalannya. Akun Twitter BEM FISIP UNS, @bemmfisipuns merilis hasil jajak pendapat tentang perkuliahan daring.

Jajak pendapat itu menyatakan kendala mahasiswa dalam menjalani kuliah dari diantaranya soal tugas yang terlalu banyak hingga paket Internet yang mahal. Selain itu, kebijakan kuliah dari juga dianggap menghambat pengerjaan tugas akhir.

Resah Bantuan Internet

Soal kuota mahal, rupanya sejumlah mahasiswa juga punya keresahan lain. Akun Twitter BEM FH UNS mempertanyakan bantuan Internet Rp50.000 yang sepertinya tidak sebanding dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berjuta-juta. "UKT jalan terus, kok mahasiswa gak diurus? Katanya kampus rakyat, kok efeknya cuma buat rektorat?" tulis akun itu dengan menyertakan hashtag #UNSBohong.

Begini Riwayat Mahasiswa UNS Jadi Pasien Positif Corona di Solo

Protes dari BEM FH ini rupanya juga keresahan sejumlah netizen lain. Banyak yang mengeluhkan uang bantuan Iinternet Rp50.000 yang tidak sesuai dengan pernyataan awal UNS Solo yang menjanjikan kuota data Internet 10 GB gratis.

Penjelasan Jamal Wiwoho

Namun terkait hal ini, Jamal Wiwoho punya pembelaan sendiri. Saat diwawancarai jurnalis Solopos, Akhmal Ludiyanto, 13 April 2020, Jamal menyatakan variasi paket data antar-provider membuat kebijakan tersebut disesuaikan.

"Misalnya jika pengisian berupa paket data, maka paket data baru yang ditransfer akan menghapus paket data lama yang masih ada di ponsel. Fasilitas atau peruntukkan paket data berbeda untuk setiap jam penggunaan maupun akses ke medsos, dll, akhirnya diputuskan bantuan diberikan dalam bentuk pulsa senilai Rp50.000," katanya.

Tak Bisa Mudik, Mahasiswa UMS Solo Dapat Voucher Sahur dan Buka Puasa Selama Ramadan

Adapun dasar perhitungan yang digunakan UNS Solo dalam menetapkan bantuan pulsa senilai Rp50.000, agar bisa mendapatkan paket data 10 GB dengan menggunakan rujukan antara lain Telkomsel.

Yakni melalui menu MyTelkomsel ada pilihan Paket Ketengan dan klik opsi keempat yaitu kuota utama. Harganya per hari Rp2.000 mendapat 0,5GB. Maka kalau dipakai selama 25 hari kerja, pulsa Rp.50.000 bisa mendapatkan 12,5GB. Ini sudah lebih dari yang dijanjikan yaitu 10 GB. Sementara bagi pengguna Indosat ada pilihan Paket Freedom Internet 10GB senilai Rp50.000 berlaku selama 30 hari.

Karanganyar 0 Covid-19, Sektor Pariwisata Bakal Segera Dinormalkan



Almamater Terlalu Mahal

Persoalan lain yang juga diseret dalam protes #UNSBohong adalah jas almamater. Sejumlah akun di Twitter protes lantaran jas almamater untuk mahasiswa baru harus membayar. Selain itu, harga jas almamater dinilai terlalu mahal jika dibanding dengan yang dijual di Kopma (Koperasi Mahasiswa) UNS.

Terkait viralnya cuitan #UNSBohong, belum ada tanggapan terkini dari Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho. Saat dihubungi Solopos.com, Jumat malam WIB, nomor ponsel Jamal Wiwoho tidak aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya