Solopos.com, SOLO – Pemain asal Turki ini jadi viral di media sosial Indonesia berkat namanya yang terbilang menggelikan. Pemain bernama Adem Sari ini barangkali tidak akan jadi lelucon di negara asalnya. Namun, di Indonesia namanya seperti minuman pereda panas dalam.
Entah dari mana asalnya, pemain bernama Adem Sari ini tiba-tiba ramai diperbincangkan di dunia maya. Sejumlah akun twitter merujuk pada postingan di jejaring sosial Path milik Safira Azis.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Adem Sari dalam Wikipedia (google.com)
Adem Sari sebenarnya bukan nama baru di kancah sepakbola Eropa. Catatan Wikipedia seperti dikutip Solopos.com, Kamis (11/9/2014) siang, Adem Sari lahir 9 Mei 1985. Dia adalah pemain sepak bola Turki yang pada 2013 silam mulai dikenal saat bermain untuk Altay.
Pada bulan Desember 2009, ia mencetak 2 gol untuk timnya, Eskisehirspor, dan menang 2–1 atas Fenerbahce. Jumlah gol yang pernah dicetaknya adalah 10 di 23 pertandingan di semua kompetisi.
Dia bermain sebagai penyerang, termasuk saat bermain di GölbaÅŸispor. Pemilik tinggi badan 183 sentimeter itu bergabung di GölbaÅŸispor sejak 27 Agustus 2014. Ia menjalani kontrak di klub tersebut hingga 30 Juni 2015.
Di Twitter milik Adem Sari, @AdemSari58, pada Selasa, 9 September 2014, netizen asal Indonesia, melalui akunnya @SafiraAzis48 menuliskan “pemain bola :v adem sari borr,”.
Netizen lain tak mau ketinggalan berkomentar. “did u know adem sari was the name of a refreshing concentrate product from indonesia. same with yours,” tulis pemilik akun @meimei_lee.
“many people talking about you, means about your name, because its same like a product “Adem Sari”. But your name is cute,” kata @taniaabadi.
Dikirimi pesan, Adem Sari pun menjawab bahwa dirinya juga sudah mendengar tentang kabar tersebut.
“Yes i hear it 
,” kata pemilik akun dengan 15.60o-an followers ini.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
