SOLOPOS.COM - Surat terbuka Adinda Saraswati untuk PM Malaysia (Facebook Adinda Nanda)

Trending sosmed kali ini tentang gadis 15 tahun yang menyurati PM Malaysia terkait insiden bendera terbalik di SEA Games 2017.

Solopos.com, SOLO – Insiden salah cetak bendera Merah Putih yang terbalik di buku panduan SEA GAMES 2017 membuat masyarakat Indonesia meradang. Tak hanya orang dewasa, seorang remaja 15 tahun bernama Adinda Saraswati Akbar juga ikut kesal. Saking kesalnya, ia sampai menulis surat terbuka yang dialamatkan kepada Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Surat terbuka itu ditulis lewat sebuah status di akun Facebook Adinda Nanda, Minggu (20/8/2017). Sebelum mengkritik, gadis yang duduk di bangku kelas I SMP itu menyampaikan permohonan maaf jika kata-katanya menyinggung perasaan.

“YM Perdana Menteri Malaysia, Tuan Najib Razak. Mohon maaf bila bahasa yang saya pakai tidak begitu menyenangkan di hati Yang Mulia. Tapi, tampaknya harus ada yang memberi tahu Yang Mulia secara langsung bahwa cara negara Yang Mulia memperlakukan Indonesia sudah berlebihan dan tidak layak sebagai saudara jika Anda menganggap kami saudara serumpun,” tulis Adinda.

Pada awalnya, Adinda ingin menulis surat dalam bahasa Inggris. Namun, ia ingin menjaga perasaan bangsa Malaysia yang pernah dijajah Inggris. Oleh sebab itu, ia menulis dalam bahasa Indonesia yang mirip dengan bahasa Malaysia.

“Saya akhirnya menulis kepada dalam bahasa Indonesia di mana induk bahasa Malaysia juga berasal dari bahasa kami. Kami tak pernah berniat menggunakan bahasa Belanda karena mereka telah menjajah kami. Dan para pendahulu kami berjuang mati-matian untuk mendapat kemerdekaan dari mereka dan bendera Merah Putih. Bendera yang Yang Mulia dan Malaysia lecehkan hari ini di area SEA Games. Bendera yang kami dapatkan setelah berpuluh tahun berjuang,” sambung dia.

Adinda menilai Malaysia sudah berulang kali menghina Indonesia. Dan setiap kesalahan itu selalu diakhiri dengan kata maaf. Sebagai anak muda, ia merasa kata maaf itu sudah terlalu biasa diucapkan oleh pihak yang bersalah.

“Saya sebagai anak muda Indonesia berpikir permintaan maaf Yang Mulia dan Malaysia buat sudah biasa. Saya berpikir Indonesia dan Malaysia memiliki ikatan kuat layaknya hubungan kakak adik. Indonesia menurut saya sudah menjadi kakak yang baik untuk Malaysia, adik kami,” imbuh dia.

Tapi, Adinda sangat sedih dengan perilaku bangsa Malaysia yang kerap menginjak-injak harga diri warga Indonesia. Ia sama sekali tak menyangka Malaysia tidak tahu bendera Indonesia yang disebut sebagai saudara serumpun.

“Saya sulit percaya bahwa sebagai saudara serumpun, bendera kami pun Anda tidak ketahui. Padahal kami mengetahui Malaysia dan warganya dengan baik. Bendera merah putih Indonesia itu dibayar dengan air mata, darah, dan usaha mati-matian para pendahulu dan pahlawan nasional kami. Ketika mengetahui bendera Indonesia dicetak dengan salah, kami merasa ibu kandung kami telah dihina oleh Malaysia dan luka yang dalam dibuat di hati kami, bangsa Indonesia,” tegasnya.

Bagi Adinda, kasus bendera Indonesia ini meninggalkan luka yang mendalam di hati bangsa Indonesia. Menurutnya, permohonan maaf tidaklah cukup untuk menebus kesalahan tersebut. Kendati demikian, ia berharap kasus ini tidak terulang lagi di masa depan. Ia juga berharap bangsa Malaysia bisa belajar menjadi saudara yang baik bagi Indonesia.

“Kami tidak ingin kesabaran kami selalu diuji dengan kekecewaan yang bangsa Anda dan Yang Mulia sendiri buat karena kesabaran selalu ada batasnya. Terima kasih. Yang Mulia boleh merespons tulisan ini atau tidak. Saya yakin tulisan ini akan sampai ke Yang Mulia Perdana Menteri, sebab dunia ini sudah dihubungkan dengan teknologi,” tutupnya.

Surat itu kemudian viral dan mendapat beragam respons dari warganet. Warganet yang berasal dari Malaysia memintanya tidak memperpanjang masalah tersebut. Sementara mereka yang berasal dari Indonesia menyatakan kekaguman atas keberanian Adinda, yang merupakan anak Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Akbar Faizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya