SOLOPOS.COM - Adegan film yang menunjukkan dada robot disensor (Twitter)

Trending sosmed kali ini tentang bagian dada robot yang terkena sensor.

Solopos.com, SOLO – Belum lama kasus penyensoran atlet renang PON XIX mereda. Kini, muncul kasus penyensoran baru yang sekali lagi menyebabkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dikecam pengguna Internet (netizen). Yang terbaru, adalah penyensoran dada robot dalam film.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Film Automata disiarkan saluran TransTV, Senin (10/10/2016). Film tersebut mengisahkan manusia yang hidup berdampingan dengan robot.

Yang awalnya robot diciptakan untuk meringankan beban manusia, malah menjadi ancaman. Film tersebut menuai kontroversi karena dalam beberapa adegan didapati robot yang seolah-olah perempuan terkena sensor di bagian dada.

Sontak hal tersebut menuai protes dari netizen. Media sosial Twitter menjadi salah satu lahan para netizen untuk menumpahkan protes. Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Selasa (11/10), sebagian besar komentar netizen di Twitter mengecam KPI.

Pengguna akun Twitter @FerryMaitimu me-mention akun KPI Pusat dan Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, Ia mempertanyakan keputusan pengelola Bioskop TransTV untuk menyensor robot perempuan.

“Pak ketua @KPI_Pusat @yuliandredarwis ini tayangan di @TRANSTV_CORP Robot Ceweknya harus di blur juga ya atas perintah KPI atau bukan sih?” cuit pengguna akun @FerryMaitimu.

Beberapa netizen membandingkan banyak sensor yang tidak perlu malah dilakukan. Sedangkan sinetron Indonesia yang jelas-jelas menampilkan adegan mesra tidak terkena sensor sama sekali.

Pengguna akun @Hikmahprahara menyebut Indonesia darurat sensor, bahkan ia menyarankan KPI untuk dibubarkan.

Selain netizen yang mengecam KPI, ada juga yang menyatakan jika penyensoran bukan perintah KPI. Pengguna akun @IkbalJrOfficial menyatakan sensor yang ada di TV tidak dilakukan oleh KPI, tapi semata-mata keputusan redaksi televisi.

Pernyataan tersebut diterangkan KPI melalui akun Twitter resminya sehubungan polemik penyensoran atlet renang PON XIX. Dalam pernyataannya KPI tidak menyuruh penyensoran dalam tiap siaran televisi. KPI hanya memberi Pedoman Perilaku Penyiaan dan Standar Program Siaran (P3SPS). (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya