SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SOLO — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo kembali mencatatkan penambahan enam kasus baru pada Sabtu (25/7/2020). Kendati sumbangan kasus dari tenaga kesehatan (nakes) masih terjadi, tren tambahan dari pasien suspek yang naik kelas stabil muncul. Kasus suspek yang kemudian terkonfirmasi terus bertambah.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan terdapat dua pasien suspek yang naik kelas menjadi kasus konfirmasi pada Sabtu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sedangkan pada Jumat (24/7/2020) ada seorang, serta pada Kamis (23/7/2020) ada lima orang suspek yang menjadi kasus konfirmasi. Di mana, dua di antaranya meninggal dunia sebelum hasil uji swabnya keluar.

Lezatnya Wedang Cemue Pak Suprapto Solo, Bikin Rindu

"Total tambahan Sabtu ada enam orang, perinciannya, Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo. Kemudian, dua orang tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di luar kota namun domisili Solo, dua pasien suspek yang naik kelas, dan seorang lagi dari hasil tracing kasus konfirmasi sebelumnya," jelasnya, dihubungi Solopos.com, Sabtu petang.

Dengan tambahan tersebut, kumulatif pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bengawan menjadi 237 orang. Uraiannya, 143 orang sembuh, 48 menjalani karantina mandiri, 39 dirawat inap, dan tujuh orang meninggal dunia.

Jumlah pasien sembuh tercatat pada Sabtu menembus 22 orang yang didominasi dari kalangan nakes. "Kasus tanpa gejala atau asimtomatik kemudian sembuh banyak sekali," ucap dia.

Waspadai Kasus Naik Kelas

Ahyani mengatakan kasus yang patut diwaspadai adalah suspek yang naik kelas. Sebab, mereka sudah muncul gejala atau gangguan kesehatan. Akibatnya, mereka harus dirawat inap di rumah sakit. Dari situlah kasus konfirmasi terlacak.

Didominasi Nakes, Pasien Positif Corona di Sukoharjo Bertambah 11 Orang

"Kematian tujuh orang (akibat Covid-19) di Solo itu juga berasal dari kasus suspek yang naik kelas menjadi konfirmasi lalu meninggal dunia. Biasanya memiliki penyakit penyerta (komorbid)," jelas Ahyani.

Sejak 13 Maret, catatan kumulatif pasien suspek di Solo menyentuh 325 orang, perinciannya, 266 sembuh, 17 dirawat inap (suspek aktif), dan 42 suspek meninggal dunia (hasil uji swab negatif Covid-19).

Di sisi lain, jumlah kontak erat dan dekat Purnomo mencapai seratusan. Mereka berasal dari keluarga, kalangan pejabat dan staf organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot, anggota DPRD, dan awak pewarta.

Seluruhnya diambil spesimennya untuk uji swab. Pengambilan spesimen dilakukan di Balai Kota, Gedung DPRD, RS Bung Karno Solo, dan RS dr. Oen. Khusus awak pewarta jumlahnya mencapai 60an. Sebanyak 12 orang diambil swabnya di RSBK dan 50-an lainnya di RS dr. Oen.

Kontak Langsung Wawali Purnomo, Pejabat OJK Solo Jalani Tes Swab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya