
SOLOPOS.COM - Warga Solo yang terjaring razia masker pada Senin (14/9/2020) menjalani sanksi membersihkan sungai. (Solopos/Nicolous Irawan)
Solopos.com, SOLO -- Jumlah pengguna jalan yang terjaring razia oleh Tim Cipta Kondisi Kota Solo dan kena sanksi sosial karena melanggar protokol kesehatan menunjukkan tren menurun.
Kendati begitu, penurunan jumlah pelanggar itu tidak serta membuktikan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan, menjelaskan jumlah pelanggar protokol kesehatan dari kalangan pengguna jalan yang terjaring razia petugas memang menurun.
Muncul Klaster Covid-19 Di Rusun Asmil Solo, Dandim: Semua Sudah Ditangani
Jumlah pengguna jalan Kota Solo yang terjaring razia protokol kesehatan dan sebagian menjalankan sanksi sosial mencapai 956 orang pada September. Sementara pada awal Oktober hingga Kamis (8/10/2020), jumlah pelanggar baru 195 orang.
“Terjadi perubahan perilaku masyarakat dengan adanya sanksi sosial karena warga memakai masker ketika melintasi jalan protokol Kota Solo. Tapi kalau belanja ke warung tetangga maskernya mereka tinggal. Dorongan masyarakat memakai masker karena takut sanksi,” kata Arif, Kamis (8/10/2020).
Ia menjelaskan kurangnya kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk menjaga diri dan orang lain menjadi tantangan Satpol PP Kota Solo, terutama di perkampungan.
Hanya 2 SMP Kota Solo Yang Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Mana Saja?
Razia Ke Wilayah Perkampungan
Banyak kasus positif Covid-19 yang muncul dari klaster keluarga yang kemudian merambah ke tetangga. Karena itu pula, Satpol PP Solo mulai pekan ini akan melakukan razia protokol kesehatan dengan sanksi sosial ke wilayah perkampungan.
“Kami meminta Satlinmas memetakan wilayah yang kerap melanggar protokol kesehatan. Tim gabungan datang untuk menegakkan aturan. Kami sudah datang ke sejumlah pasar tradisional dan wilayah Kelurahan Karangasem,” paparnya.
Ia menjelaskan anggota Linmas merupakan bagian Satgas Jaga Tangga tingkat RW dan berperan memberikan edukasi protokol kesehatan dan deteksi awal. Linmas melaporkan wilayah yang tidak patuh protokol kesahatan kepada Tim Cipta Kondisi Kota Solo.
Hari Pertama, Begini Jalannya Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka SMPN Klaten
Salah satu warga Temanggung, Maruf, 23, mengaku selalu memakai masker ketika melakukan perjalanan ke Solo untuk mengantisipasi razia petugas gabungan.
Ia mengaku kerap menjumpai penegakan sanksi sosial bagi pelanggar protokol kesehatan sehingga terdorong selalu pakai masker.
“Saya pakai masker karena pernah melihat banyak pelanggar kena sanksi sosial. Apalagi sanksinya membersihkan sungai. Kalau aktivitas sekitar rumah jarang pakai masker. Belum terbiasa,” paparnya.