Solopos.com, SEMARANG -- Polda Jawa Tengah (Jateng) mengklaim pelanggaran lalu lintas di wilayahnya menurun sepanjang 2020.
Data yang diperoleh Solopos.com, selama Januari-Juni 2020 total pelanggaran lalu lintas di Jateng mencapai 675.446 kasus. Jumlah ini menurun sekitar 15% dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni 777.580 kasus.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Meski demikian, jumlah pelanggaran itu berbanding terbalik dengan banyaknya surat bukti pelanggaran (tilang) yang dikeluarkan Polda Jateng.
Jumlah surat tilang yang dikeluarkan pada tahun ini justru lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Jumlah surat tilang yang dikeluarkan selama Januari-Juni 2020 mencapai 435.860 lembar, atau 10% lebih banyak dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni 390.711 lembar.
Kapolda Jateng, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, berharap kasus pelanggaran lalu lintas di Jateng bisa terus ditekan. Salah satu upaya menekan pelanggaran lalu lintas itu diwujudkan melalui Operasi Patuh Candi yang digelar mulai 23 Juli-5 Agustus 2020.
"Operasi Patuh Candi ini dimaksudkan menertibkan masyarakat. Terutama dalam rangka adaptasi kehidupan baru atau new normal," ujar Luthfi saat menggelar apel di Mapolda Jateng, Kamis (233/7/2020) pagi.
Update Covid-19 Karanganyar, 12 Pasien Sembuh, Tambah 3 Kasus Baru
Luthfi meminta jajarannya mengedepankan aspek preemtif dan preventif dalam menjalankan tugas. "Contoh kalau ada warga tidak mengenakan masker diingatkan, tidak memakai helm kita ingatkan. Pelanggaran yang sifatnya berdampak bagi keselamatan lalu lintas baru kami tindak tegas," imbuh Kapolda Jateng.
Protokol Kesehatan
Total ada sekitar 2.600 personel Polda Jateng yang akan diterjunkan dalam Operasi Patuh Candi 2020. Mereka akan menjalankan tugas juga dengan mengedepankan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, sarung tangan, dan lain-lain.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol. Arman Achdiat, menyatakan akan menjalankan instruksi Kapolda Jateng. Ia menginstruksikan jajarannya menindak pengendara yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Tangkal Virus Corona, Dosen Undip Ciptakan Alat Sterilisasi Udara
"Misal berkendara ugal-ugalan, tidak mengenakan helm, dan berkendara dengan kecepatan tinggi. Kita akan tindak tegas. Di luar itu, kami tetap persuasif humanis," ujar Arman.
Arman juga meminta jajarannya memperingatkan pengendara yang berkerumun di tempat keramaian. Hal itu sebagai pencegahan penularan Covid-19. "Jangan kumpul-kumpul di tempat keramaian dalam waktu yang lama," ujarnya.