SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, KLATEN – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta dukungan warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal itu disampaikan menyusul ada tren peningkatan kasus Covid-19 akhir-akhir ini.

Ganjar mengatakan peningkatan kasus Covid-19 sudah diprediksi sebelumnya. Dia pun mengakui saat ini Jateng panen kasus Covid-19. “Saya sudah memprediksi sebelumnya. Kalau kemudian setiap Lebaran ada peningkatan dan tidak bisa mencegah pasti panen akan terjadi dan tampaknya hari ini kita panen. Sebenarnya kami sudah memperingatkan. Tetapi tidak apa-apa, karena sudah terjadi kita tidak bisa lagi lari dari kenyataan,” kata Ganjar saat ditemui wartawan di Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, Selasa (1/6/2021) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Bupati Tegal Masuk RSUD, Terkonfirmasi Positif Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Ganjar menyebut ada sejumlah faktor yang menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di Jateng pasca Lebaran. Diantaranya saat awal ada gelombang mudik, muncul klaster pemudik. “Kemudian ada transmisi lokal. Selebihnya karena kedisiplinan menurun,” tutur dia.

Dia mengatakan kasus Covid-19 tertinggi terjadi di Kudus. Ganjar menguraikan upaya penanganan agar kasus tak terus melonjak sudah dilakukan. “Saya kemarin ke Kudus dan di sana kami bantu tenaga kesehatan peralatan dan tempat isolasi. Alhamdulillah TNI polri membantu. Pak Kapolres dan Pak Kapolda malah memimpin langsung ke lapangan. Maka operasi yustisi kami lakukan, tempat keramaian kami tutup, orang mau hajatan semua kami batasi,” jelas dia.

Ganjar juga menyoroti peningkatan kasus di Klaten. Ganjar mengatakan sudah berkoordinasi dengan bupati dan ditindaklanjuti dengan penutupan objek wisata selama dua hari pada pekan lalu. “Dari bu bupati sudah bagus. Langsung memberikan surat edaran bahkan saya membaca surat itu berdasarkan perintah lisan gubernur. Apapun namanya kita harus hati-hati,” jelas dia.

Rapat

Ganjar juga menyampaikan terkait perkembangan tenaga kesehatan di Cilacap yang terpapar Covid-19 dari anak buah kapal asal Filipina. Ada 13 ABK yang diketahui terpapar virus corona varian India. “Setelah perawatnya positif dan dilakukan genome sequence test, ternyata mereka [perawat] tidak terpapar varian baru. Tetapi tidak boleh lena,” ungkap dia.

Ganjar mengatakan sudah menggelar rapat khusus dengan delapan bupati/wali kota ihwal tren peningkatan kasus Covid-19 yang cukup tinggi. Ganjar juga meminta dukungan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Disinggung upaya yang dilakukan agar kasus Covid-19 tak terus meningkat, Ganjar menuturkan sosialisasi serta operasi yustisi kembali digencarkan.

“Kemudian potensi kerumunan kami larang. Tempat wisata yang sebelumnya bebas sebebas-bebasnya kami batasi. Kalau tidak mau, tutup. Ya keras saja sekarang. Hajatan dan sebagainya kami minta dikontrol. Bukan berarti tidak boleh nikah. Boleh nikah, tetapi untuk pestasnya nanti saja lah sehingga akad nikah dulu,” kata dia.

Baca Juga: Kudus Dapat Tambahan Nakes Tangani Covid-19

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan seluruh objek wisata sudah kembali diperbolehkan beroperasi setelah penutupan sementara selama dua hari pada Rabu-Kamis (26-27/5/2021). Namun, para pengelola diminta tetap mematuhi ketentuan pembatasan seperti jumlah pengunjung maksimal 30 persen dari kapasitas serta jam operasional maksimal hingga pukul 15.00 WIB.

Sementara itu, selama dua hari Satgas Penanganan Covid-19 kecamatan memperketat pengawasan kegiatan hajatan di wilayah masing-masing, tak ada kegiatan hajatan yang dibubarkan. Hanya saja, ada kegiatan hajatan yang ditata ulang tempat duduk hingga waktu dipersingkat. “Dari pengawasan kemarin mudah-mudahan untuk hajatan selanjutnya masyarakat sudah paham untuk melakukan protokol kesehatan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya