SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemakaian kemeja flanel. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Kalangan milenial pasti tak asing lagi dengan kemeja flanel. Busana yang satu ini pernah jadi primadona ketika menjalani masa putih abu-abu. Selepas masa tersebut, rupanya pakaian dengan ciri motif kotak-kotak ini tak pernah benar-benar hilang dari peredaran.

Belakangan, sejumlah pecinta fesyen juga ramai-ramai mempopulerkan kembali kemeja flanel. Mereka menggunakannya untuk wara-wiri di panggung peragaan mode kelas dunia. Ada juga yang mengunggah foto dirinya menggunakan flanel di media sosial.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Beberapa orang kerap bingung membedakan flanel dan tartan. Kendati sama-sama punya motif kotak-kotak, namun sejarahnya berlainan. Tartan identik dengan motif khas Skotlandia. Sedangkan flanel merujuk pada kain khusus bermotif kotak-kotak.

Merujuk Collegefashion.com, ikon busana 1990an ini semula dibuat dari benang wol. Kata flanel sendiri ditengarai berasal dari bahasa Welsh gwlanen yang artinya wol. Pembuatan kain flanel dikerjakan dengan memecah serat wol sehingga dihasilkan serat sejajar.

Seiring perkembangan zaman, material pembuatan flanel turut berkembang mengikuti kebutuhan. Di antaranya berbahan kapas, wol, katun, sampai serat sintetis dari bahan ramah lingkungan.

Jejak flanel awalnya terlacak di Wales pada abad ke-17. Mulanya busana kotak-kotak ini digunakan petani. Tradisi penggunaan flanel dilestarikan pada pekerja kerah biru setempat.

Kepopuleran flanel semakin meroket setelah pria berbasis di Amerika Serikat, Hamilton Carhartt mendirikan perusahaan utilitas pada 1889. Carhartt membuat pakaian khusus kelas pekerja, salah satunya kemeja flanel.

Tren penggunaan flanel tak lekang zaman ditengarai karena tiga alasan. Pertama, flanel umumnya menggunakan material yang hangat saat dikenakan. Selain itu juga terkait modelnya yang sederhana sehingga gampang dipadu-padankan. Terakhir, flanel juga punya beragam warna dan corak.

Jika dulunya flanel cuma jadi andalan sejumlah jenama busana cepat, kini beberapa desainer papan atas turut “keracunan” tren motif kotak-kotak. Alexander Wang merilis kemeja kotak-kotak berwarna hitam-merah yang tegas.

Tak seperti kemeja flanel kebanyakan, karya Alexander Wang unik dengan belt lebar elastis dengan logo jenamanya yang mentereng. Materialnya menggunakan katun twil. Padu padannya pun tak susah. Cukup gunakan dengan celana pendek dan sneakers kesayangan.

Balenciaga juga tak mau ketinggalan merilis atasan kotak-kotak longgar berbahan katun lembut berwarna putih-biru. Padu-padan dengan fesyen ini juga tak susah. Model oversized-nya luwes untuk menciptakan gaya busana berlapis dengan konsep off-shoulder.

Deretan jenama busana cepat juga berlomba merilis kemeja flanel. Ada Uniqlo yang berkolaborasi dengan desainer Jonathan Anderson (JW Anderson) merilis busana kotak-kotak khas pekerja Inggris untuk koleksi musim gugur/dingin. Selain itu ada juga H&M dan Pull and Bear.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya