SOLOPOS.COM - Lokasi wisata Embung Manajar di Samiran, Selo, Boyolali, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Hasyim)

Solopos.com Stories

Solopos.com, BOYOLALI — Dengan sebagian wilayah berada di lereng Gunung Merapi, Boyolali memiliki banyak potensi wisata di ketinggian, khususnya wilayah Kecamatan Selo yanga merupakan menjadi kecamatan tertinggi di kabupaten tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sederet wisata di ketinggian Boyolali menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk menikmati hawa dingin sambil menikmati pemandangan kota. Salah satu tempat wisata andalan itu adalah Embung Manajar di ketinggian Desa Samiran, Kecamatan Selo.

Camat Selo, Cahyo Wiratno, mengungkapkan walaupun tiga desa yaitu Jrakah, Klakah, dan Tlogolele sempat terdapat abu, akan tetapi wisata di ketinggian Selo tetap berjalan.

“Wisata ketinggian lainnya enggak ada masalah, aman. Namun tetap waspada,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di Pos Pantau Jrakah, Kamis (16/7/2023).

Ia tak menyebut jumlah pasti objek wisata yang ada di ketinggian Selo, Boyolali. Akan tetapi ia menyebut Embung Manajar menjadi salah satu wisata andalan di Kecamatan Selo.

Cahyo mengatakan dengan keberadaan objek wisata Embung Manajar dapat menunjang ekonomi masyarakat karena beberapa pengunjung harus naik ojek khusus untuk naik menuju lokasi mengingat medannya yang menanjak.

“Harapan kami dengan adanya wisata ketinggian nanti jadi jauh lebih baik, lebih maju, dan tentu masing-masing harus bisa saling menjaga di tengah kondisi seperti ini. Saat ini dibutuhkan kewaspadaan penuh,” kata dia.

Selain Embung Manajar, ada sejumlah objek wisata menarik lain yang juga berada di ketinggian lereng Merapi. Berikut lima objek wisata ketinggian di Selo, Boyolali, yang bisa dinikmati masyarakat untuk menikmati cuaca dingin, pemandangan gunung, dan pemandangan kota.

1. Embung Manajar

Embung Manajar dikelola oleh masyarakat sekitar. Untuk masuk ke objek wisata itu, pengunjung mesti membayar biaya tiket masuk senilai Rp5.000 per orang hanya untuk wisatanya. Sedangkan jika pengunjung ingin camping mesti membayar Rp15.000 per orang.

wisata ketinggian boyolali
Lokasi wisata Embung Manajar di Samiran, Selo, Boyolali, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Hasyim)

“Itu peralatan camping bawa sendiri dan biasanya loket buka pukul 08.00 WIB-17.00 WIB. Kadang yang berangkat ke sana sebelum atau sesudah itu juga tidak membayar,” ujar pengelola akun Instagram @embung_manajar_official sekaligus penjual di sana, Hasyim.

Embung Manajar menawarkan trek yang menantang dan pemandangan yang indah dari ketinggian lereng Merapi Boyolai. Untuk mencapai embung, dari loket tiket pengunjung harus naik kurang lebih satu kilometer dengan medan yang berliku dan menanjak.

Pengunjung yang menggunakan sepeda motor diperbolehkan langsung naik membawa sepeda motornya. Akan tetapi untuk pengguna kendaraan roda empat mesti parkir di dekat loket tiket di bawah.

“Selain itu, yang ditawarkan itu sunrise dan sunset. Banyak orang yang datang pada pukul 03.00 WIB dini hari untuk menikmati sunrise, dan pada sore hari untuk menikmati sunset. Kalau cuaca cerah juga bisa lihat Gunung Merapi, Lawu, Sindoro, Sumbing dan lain-lain, asal cerah,” jelasnya.

2. Bukit Sanjaya

Objek wisata Bukit Sanjaya berada di antara Embung Manajar dan Simpang Paku Buwono VI Selo dan masih masuk wilayah Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. Bukit Sanjaya menawarkan suasana Bali berpadu dengan pemandangan Gunung Merapi.

Lokasi objek wisata ini di kaki Gunung Merbabu dengan konsep yang tak umum. Ada lebih dari 200 patung di Bukit Sanjaya. Harga tiket masuk ke objek wisata ini baik weekday dan weekend Rp10.000 per orang.

Bukit Sanjaya buka pukul 06.00 WIB-18.00 WIB. Di Bukit Sanjaya terdapat spot foto berlatar belakang Gunung Merapi. Namun, untuk menuju spot wisata di ketinggian Selo, Boyolali, tersebut, pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga yang cukup tinggi.

solo rasa bali bukit sanjaya selo wisata baru
Suasana Bukit Sanjaya di Selo Boyolali. (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Di sebelah anak tangga, ada beberapa gazebo untuk istirahat pengunjung yang lelah saat berjalan naik. Bukit ini memiliki beberapa tingkatan, tingkatan paling bawah adalah lahan parkir, tingkatan kedua ada restoran, tingkatan selanjutnya adalah spot wisata Bukit Sanjaya.

“Kami ada juga homestay, itu satu rumah full, harganya Rp3 juta per malam, itu bisa untuk 30 orang,” kata Pengelola Bukit Sanjaya, Trijoko.

3. Simpang PB VI Selo

Simpang PB VI Selo ini terletak tepat di samping Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), sehingga siapa pun yang melewati jalan tersebut pasti dapat melihatnya.

Saat Solopos.com berkali-kali melewati dan mampir simpang PB VI Selo, banyak pesepeda atau goweser yang berhenti di situ dan berfoto. Beberapa juga nongkrong di situ untuk menikmati suasana Selo.

“Di situ gratis, tidak dipungut biaya. Paling hanya parkir Rp2.000,” ujar anggota Pokdarwis Desa Samiran, Selo, Boyolali, Tri, mengenai objek wisata di ketinggian tersebut.

4. Jembatan Cinta

Walaupun bernama romantis, Jembatan Cinta sebenarnya berfungsi sebagai jembatan evakuasi di daerah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi wilayah Boyolali.

Jembatan ini dibangun pada 2012 setelah jembatan sebelumnya hanyut karena lahar hujan Gunung Merapi. Untuk berkunjung ke jembatan cinta, masyarakat tak ditarik retribusi alias gratis.



Jembatan cinta Boyolali
Warga melintasi Jembatan Cinta di Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jumat (21/10/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Salah satu warga Dusun Sepi, Jrakah, Heri Prasetyo, mengungkapkan Jembatan Cinta di Jrakah selalu ramai dengan pengunjung pada Sabtu, Minggu, dan hari libur.

“Sebenarnya ini jembatan untuk menghubungkan ke Dusun Bakalan, Kajor, dan Sepi. Jadi menghubungkan dari Jalur Solo-Selo-Borobudur ke dusun tadi. Jembatan ini juga penyambung Merapi dan Merbabu, jadi di jalan raya itu bawahnya Merbabu, setelah menyeberang jembatan itu sudah Merapi,” ungkapnya.

5. Stabelan Tlogolele

Menjadi dusun terdekat di ketinggian lereng Gunung Merapi Boyolali, Stabelan di Desa Tlogolele, Selo, menyimpan pesona wisata tersendiri bagi pengunjung. Gunung Merapi menjadi terlihat sangat besar jika dilihat dari Dusun Stabelan.

Asap dari awan panas guguran juga terlihat jelas dari dusun tersebut. Tak hanya menawarkan pemandangan Gunung Merapi dari dekat, saat cuaca cerah, pengunjung bisa melihat Gunung Sindoro, Sumbing, Telomoyo, dan Merbabu.

Pengunjung juga tak ditarik retribusi saat berkunjung ke Dusun Stabelan. Namun, pengunjung harus bisa menjaga sikap sopan seperti halnya ketika berkunjung ke suatu tempat.

Kadus Stabelan, Maryanto, mengatakan banyak pengunjung yang akhirnya tertarik datang untuk menikmati pemandangan Merapi dari Stabelan. Selain berfoto dengan latar belakang gunung lainnya, gapura Dusun Stabelan juga menjadi spot favorit pengunjung.

“Hari ini baru saja datang rombongan motor trail, baru saja pulang. Kalau yang sepedaan itu ada dari daerah Magelang, Jogja, Solo, banyak,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (19/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya