SOLOPOS.COM - PASAR WISATA -- Suasana sejumlah gerai peserta saat penyelenggaraan Bengawan Travel Mart tahun lalu. Kali ini bursa jual beli antara pelaku bisnis wisata ini akan membidik pasar yang lebih luas yaitu mencakup ASEAN dan China. (JIBI/SOLOPOS/dok)

PASAR WISATA -- Suasana sejumlah gerai peserta saat penyelenggaraan Bengawan Travel Mart tahun lalu. Kali ini bursa jual beli antara pelaku bisnis wisata ini akan membidik pasar yang lebih luas yaitu mencakup ASEAN dan China. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO — Bengawan Travel Mart untuk kali ketiga bakal kembali digelar. Tahun ini, BTM mengincar pasar yang lebih luas hingga ke ASEAN dan China. Untuk mempertegas branding kota, kepanjangan Bengawan Travel Mart ditetapkan diubah menjadi Bengawan Solo Travel Mart tanpa mengubah singkatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Budi Sartono, kepada Espos, mengatakan rapat perdana untuk pelaksanaan BTM 2012 telah dihelat awal pekan ini dan Direktur Sinergi Travel & Event Management, Daryono, ditetapkan sebagai ketua panitia BTM 2012.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua panitia, Daryono, ditemui terpisah, Kamis, menjelaskan BTM 2012 diarahkan pada pasar yang lebih luas. Jika selama ini pembeli terbatas pada negara tetangga terdekat, tahun ini BTM akan menghadirkan pebisnis dari ASEAN hingga China. Seperti diketahui, tahun 2011, panitia BTM lebih banyak mendatangkan pembeli domestik, dengan persentase Jakarta-Jawa Barat 38%, Jawa Timur 25%, Kalimantan 10%, Bali 6,7%, disusul Medan, Riau dan Lombok. Buyer luar negeri hanya tercatat 12%, yakni dari Malaysia.

Terkait target tersebut, Daryono mengaku telah bergerak cepat dengan mengontak pihak maskapai Garuda Indonesia yang memiliki hubungan dengan biro wisata China. “Sudah kami kontak, harapannya walaupun waktu terbatas, hanya dua bulan, peserta akan sesuai target,” terang dia.

Mengenai jumlah peserta, Daryono mengatakan tahun ini jumlah buyer dan seller kemungkinan berkurang. Panitia hanya akan menggandeng 60 penjual dan mengajak 50 pembeli. Dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 150 peserta, jumlah peserta BTM tahun ini diakui lebih sedikit. Hal itu berdasarkan pertimbangan, jumlah yang berlebihan justru membuat pelaksanaan tidak optimal.

Sementara itu, merujuk hasil evaluasi BTM 2011 yang menyebut partisipasi travel agent kecil, tahun ini panitia mendorong pihak travel agent terlibat penuh sebagai seller. Berdasarkan data panitia BTM 2011, partisipasi travel agent hanya 15%. Tingkat partisipasi ini di bawah partisipasi kalangan penyedia akomodasi dan objek wisata yang masing-masing tercatat 70% dan 25%. Hal ini disayangkan, sebab travel agent seharusnya menjadi motor utama promosi wisata.

Apalagi, Daryono menambahkan, ada lebih dari 70 travel agent di Solo. Puluhan travel agent tersebut perlu lebih kreatif dalam menawarkan paket wisata. Menurutnya, travel agent tidak akan kesulitan mengemas paket yang menarik lantaran semua yang diinginkan wisatawan tersedia di Solo.

Berdasarkan hasil angket di BTM 2011, budaya menjadi alasan utama buyer ingin datang ke Solo, dengan persentase 36%. “Alasan berikutnya baru karena mudah dan murah 24%, keindahan alamnya 19,6%, dan sisanya lain-lain. Tinggal bagaimana mengemasnya. Ini yang kami dorong kepada para travel agent,” sambung dia.

JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya