SOLOPOS.COM - Espos/Eri Maryana

Espos/Eri Maryana

Sebetulnya manfaat hipnosis untuk terapi (hipnoterapi) sangatlah besar. Berbagai masalah yang sulit diselesaikan dengan cara-cara biasa, ternyata bisa diselesaikan dengan hipnoterapi, termasuk untuk mengatasi trauma. Namun, karena banyak kesalahpahaman dan kurangnya informasi mengenai hipnoterapi, banyak orang yang enggan memilihnya sebagai metode terapi untuk mengatasi masalah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut master hipnoterapi, dr Dewi Yogo Pratomo MHt, hipnoterapi adalah terapi pikiran yang dilakukan dalam kondisi hipnosis. Sedangkan hipnosis adalah kondisi relaksasi pikiran yang biasanya disertai relaksasi tubuh. Dalam kondisi hipnosis, pikiran Anda menjadi lebih terbuka terhadap perubahan.

Banyak orang mengira hipnosis itu sama dengan tidur. “Perlu dipahami bahwa kondisi hipnosis adalah kondisi alamiah. Tidak ada yang aneh ketika Anda memasuki kondisi hipnosis. Tubuh Anda akan rileks dan pikiran Anda menjadi tenang. Namun, hipnosis tidak sama dengan tidur atau pingsan,” lanjutnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Dewi, apa yang sering dikatakan pada diri sendiri juga merupakan program yang akan menjadi kenyataan bagi diri  sendiri. Apa yang diterima dari lingkungan dan apa yang sering dikatakan kepada diri sendiri membentuk sebuah program kebiasaan, perasaan, persepsi atau keyakinan yang menjadi dasar dalam hidup.

Hipnoterapi bekerja sebagai alat untuk menghapus program-program negatif atau virus dalam pikiran sekaligus memasang program-program positif yang akan membuat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Ada beberapa tahap hipnoterapi, yaitu tahap pertama, menceritakan masalah yang dialami. Biasanya proses ini membutuhkan waktu lima menit sampai 10 menit. Tahap kedua adalah peserta dibimbing  untuk merilekskan tubuh dan pikiran. Kondisi hipnosis tidak lain adalah ketika pikiran sangat-sangat rileks dan tenang sehingga lebih jernih dan siap menerima sugesti.

Tahap ketiga adalah tahap psikoterapi. Dalam kondisi hipnosis, hipnoterapis akan melakukan prosedur terapi sesuai dengan masalah peserta. Proses terapi ini berlangsung sekitar 30 menit. Setelah prosedur terapi selesai, mata boleh dibuka.

Tahap keempat adalah tahap observasi, artinya peserta mengamati dan melaporkan kepada hipnoterapis perubahan apa saja yang terjadi. Masa observasi ini berlangsung antara satu sampai sepuluh hari.

Dewi yang juga penulis buku Hynoparenting, menyatakan hynoparenting menggunakan metode hipnosis.

Hipnosis itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan gendam atau supranatural. “Orang yang digendam bisa melakukan sesuatu namun kendali otak sudah sepenuhnya di tangan si penggendam. Sangat berbeda dengan hipnosis.”

Hipnosis, sambungnya, membawa anak menuju ke gelombang alpha dan tetha dengan cara sederhana yaitu dengan melakukan pengulangan baik dalam bentuk kata-kata, suara maupun gerakan.  “Pada anak-anak sangat mudah dilakukan hipnosis. Termasuk pada anak-anak berkebutuhan khusus tapi kalau ada trauma atau gangguan di otaknya dibutuhkan waktu cukup lama.”

Menurut Dewi, metode hynoparenting sangat mudah diterapkan di rumah dan dalam kehidupan sehari-hari. “Hynoparenting sebenarnya sudah menjadi bagian dari hidup Anda dan keluarga dan sudah ada ratusan tahun sebelum Masehi,” jelas pemilik Klinik Hynoterapi di Jakarta ini.

Pada hakikatnya semua kata-kata pengulangan adalah hipnosis. “Oleh karena itu biasakan mengucapkan kata-kata yang positif,” papar Dewi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya