SOLOPOS.COM - Beberapa bus tak berizin trayek Wonogiri dikandangkan di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri. Foto diambil Jumat (3/1/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Transportasi Wonogiri, Organda berpendapat PO yang melanggar trayek hanya pikirkan keuntungan.

Solopos.com, WONOGIRI — Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Umum di Jalan (Organda) Wonogiri menilai banyaknya bus antarkota antarprovinsi (AKAP) nakal dan melanggar trayek karena perusahaan yang menaungi hanya memikirkan keuntungan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Perusahaan tersebut hanya mengejar load factor atau tingkat keterisian penumpang sehingga nekat beroperasi meski tanpa izin trayek. Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organda Wonogiri, Edi Purwanto, saat dihubungi Solopos.com, Senin (13/2/2017), menyampaikan pelanggaran trayek bus AKAP milik perusahaan luar daerah di Wonogiri terjadi sejak lama.

Dia mengapresiasi Dinas Perhubungan (Dishub) yang akhirnya menertibkan mereka. Menurut dia, masih banyak bus AKAP dari luar daerah yang menyalahi trayek. Bahkan, tidak sedikit bus yang beroperasi tanpa trayek.

Fakta itu diketahui dari hasil penertiban yang digelar Kamis-Jumat (2-3/2/2017) lalu. Terdapat 10 unit bus AKAP yang kedapatan menyalahi trayek dan belum memiliki trayek. Edi menduga selain 10 unit bus tersebut masih banyak bus, baik dari perusahaan yang sama maupun perusahaan lainnya, yang kondisinya sama.

Dia menilai perusahaan nekat melanggar aturan karena hanya memikirkan keuntungan. Edi mengatakan pelanggar harus ditindak tegas agar jera. Edi menyambut baik Dishub yang berkomitmen tidak diskriminatif dalam menertibkan bus nakal.

Selain bus AKAP dari luar daerah, penertiban juga menyasar bus AKAP lokal. Tetapi dia menyatakan bus dalam daerah beroperasi sesuai trayek.

“Operasi penertiban diharapkan rutin digelar secara berkala untuk memastikan bus AKAP yang beroperasi di Wonogiri tidak nakal. Perusahaan pemilik 10 unit bus yang dikandangkan sebelumnya itu sudah berjanji akan mematuhi trayek. Ini harus dikawal. Selain itu masih banyak yang harus ditertibkan,” kata Edi.

Dia meyakini jika kondisi sudah tertib, bus AKAP yang beroperasi di Wonogiri tidak banyak seperti sekarang ini. Pengusaha bus asal Tirtomoyo, Wonogiri, itu memandang aktivitas bus AKAP pendatang sudah tak terkendali. Mereka seenaknya mengangkut penumpang.

Terpisah, Kabid Angkutan dan Lalu Lintas Dishub Wonogiri, E. Suwargianto, mengatakan sebelum menggelar operasi telah meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menertibkan bus AKAP nakal yang beroperasi di Wonogiri. Permohonan itu disampaikan melalui surat resmi, beberapa bulan lalu.

Selanjutnya,, Dishub menganggap sudah perlu menggelar operasi untuk menertibkan bus nakal. Dia memastikan operasi penertiban akan dilaksanakan berkelanjutan. “Kami juga tak ingin penertiban hanya obor-obor blarak,” ulas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya