SOLOPOS.COM - Kawasan simpang Joglo, Kadipiro Banjarsari Solo (Burhan A/JIBI/Solopos)

Transportasi Solo, warga Kadipiro berharap segera ada kejelasan mengenai penggunaan lahan untuk jalur kereta bandara.

Solopos.com, SOLO — Warga Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo, berharap segera ada kejelasan mengenai lokasi lahan di Kadipiro yang akan terdampak proyek pembangunan jalur kerata api (KA) Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Solo Balapan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Lurah Kadipiro, Sugeng Budi Prasetyo, mengaku sudah didatangi sejumlah warga Kampung Lemah Abang, Kadipiro, yang meminta informasi mengenai lokasi lahan untuk membangun jalur KA bandara tersebut. Karena belum juga menerima kepastian, Pemerintah Kelurahan Kadipiro tidak bisa menjawab pertanyaan warga yang bertempat tinggal di wilayah Kadipiro sisi utara itu. (Baca: Jalur Kereta Bandara Adi Soemarmo Gunakan 7 Ha Lahan Warga)

Pemerintah Kelurahan Kadipiro menunggu keterangan dari Pemkot Solo maupun PT KAI Daops VI/Yogyakarta. “Belum ada banyak informasi yang bisa saya sampaikan kepada warga. Saya minta warga untuk bersabar. Kami pasti akan mengundang warga jika sudah ada rencana sosialisasi. Sementara kelurahan juga tengah menunggu sosialisasi dari tim yang bertugas dalam proyek pembangunan jalur KA Bandara Adi Soemarmo,” kata Sugeng saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (11/4/2017).

Sugeng mengaku belum tahu apakah jalur KA bandara itu double track atau tidak. Jika jalur KA dibangun double track, ada banyak warga yang harus direlokasi mengingat rumah mereka berada berdekatan dengan jalur rel kereta api.

Pemerintah kelurahan belum menghitung bangunan milik warga yang berada di sekitar rel KA. Sugeng memilih menunggu kepastian lebih dahulu soal teknis pembangunan jalur sebelum menjalin komunikasi dengan warga.

“Kami juga belum bisa menjawab jika ada pertanyaan dari warga di sekitar rel kereta api mengenai masalah relokasi. Kami belum tahu rel kereta api mau dibangun double track atau single track seperti sekarang. Jika double track, memang ada kemungkinan warga harus direlokasi. Tapi kami belum mempersiapkan kegiatan ke arah sana. Kami menunggu kepastian lebih dulu dari tim biar tidak terjadi kesalahpahaman di warga. Secara resmi hingga sekarang kami belum mendapat surat dari tim. Kami juga belum diajak koordinasi,” jelas Sugeng. (Baca: Mepet! Jokowi Targetkan Jalur Kereta Bandara  Selesai 2018)

Sugeng menuturkan ada beberapa hal yang perlu disiapkan dalam pengoperasian KA bandara. Dia memprediksi timbul kemacetan di simpang Joglo seiring pengoperasian KA dari Stasiun Solo Balapan menuju Bandara.

Sugeng belum mengetahui soal rekayasa lalu lintas yang bakal diterapkan di perlintasan sebidang Joglo jika telah lewat KA bandara. Dia menjelaskan selama ini kondisi arus lintas di sekitar simpang Joglo cukup macet karena kapasitas jalan tidak sebanding dengan volume kendaraan yang lewat.

Saat dimintai konfirmasi, Pejabat Humas PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, belum bisa memberikan keterangan seputar pemanfaaan lahan untuk pembangunan jalur KA bandara. Dia menyebut PT KAI Daops IV perlu terlebih dahulu berkoordinasi dengan pejabat Ditjen Perkeretaapian Kemenhub terkait teknis pembangunan KA bandara itu. Eko memastikan akan ada sosialisasi kepada warga sebelum pembangunan jalur KA bandara dimulai.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, menyebut Dishub belum menerima perintah apa pun dari pemerintah pusat terkait persiapan dalam pelaksanan proyek penyedian jalur KA bandara. Dia mengatakan sejauh ini tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan Dishub sebagai langkah persiapan dari pembangunan jalur KA bandara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya