SOLOPOS.COM - Ketua I Koperasi TRS, Agus, berfoto di mobil feeder yang dia terima dari Dishub, Senin (3/4/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Transportasi Solo, masyarakat bisa memantau waktu kedatangan feeder lewat aplikasi di HP.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo bakal melengkapi armada angkuta pengumpan (feeder) Batik Solo Trans (BST) dengan aplikasi Moovit.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, mengatakan penggunaan aplikasi Moovit tersebut untuk memudahkan pemantauan operasional feeder agar tidak melanggar standar operasional prosedur (SOP). Dia menyebut dengan pemanfaatan aplikasi Moovit, siapa saja bisa memantau pergerakan feeder di Kota Bengawan. (Baca: Pengemudi Feeder BST Dilarang Ngebut dan Merokok)

Dishub segera mengupayakan penyediaan handphone atau alat lain untuk diletakkan di mobil feeder sebagai pemancar Global Positioning System (GPS). “Sekalian saja feeder nanti dilengkapi aplikasi Moovit seperti bus BST. Dengan memasang aplikasi ini, kami bisa memantau seluruh pergerakan mobil feeder, meliputi rute, waktu tempuh dari halte satu ke halte lain, hingga ketepatan waktu tiba di lokasi tujuan. Melalui aplikasi ini juga, kami bisa mendeteksi mana mobil feeder yang keluar dari rute dan nekat ngetem,” kata Hari saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (11/4/2017).

Hari mengatakan sementara ini aplikasi Moovit diperuntukan hanya untuk bus BST dan feeder. Angkuta cat kuning belum dilengkapi aplikasi berbasis GPS itu.

Dia menyampaikan Dishub akan memastikan pengemudi feeder melayani penumpang tiap hari mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Operasional feeder dan angkuta minimal 6 rit/hari dengan jarak antarkendaraan (headway) saat waktu puncak paling lama 10 menit, sedangkan nonpuncak paling lama 15 menit.

Pengemudi feeder maupun angkuta tidak boleh ngetem sembarangan. Hari menegaskan Dishub telah menyediakan lokasi khusus bagi pengemudi feeder untuk berhenti atau beristirahat selagi menanti pengemudi lain di belakang datang. Lokasi tersebut salah satunya Pasar Klewer.

Sebagian lahan di Taman Parkir Alun-alun Utara (Alut) I di depan pagar Masjid Agung akan digunakan untuk berhenti feeder dan angkuta. Pemkot bakal membongkar bangunan pos satpam dan polisi di sisi selatan taman parkir untuk akses angkuta.

“Nanti kami lihat perkembangan operasional feeder di koridor 11 dan 13 seperti apa. Tertib atau tidak. Kami ada petugas yang akan terus memantau pengoperasian feeder dan penerapan rute baru angkuta. Kami sarankan juga bagi koperasi untuk menyediakan petugas khusus yang bisa mengatur perjalanan feeder dan angkuta. Misalnya, petugas berhak meminta pengemudi feeder atau angkuta jalan setelah 15 menit berhenti di pangkalan,” terang Hari.

Kabid Perparkiran Dishub Solo, Moch. Usman, mengatakan Dishub tengah mengajukan izin kepada Wali Kota Solo terkait pemanfaatan sebagian Taman Parkir Alut untuk dijadikan pangkalan angkuta. Berdasarkan rencana, Dishub bakal membongkar pos satpam dan polisi di sisi selatan taman parkir atau di seberang Pasar Klewer sisi timur. Usman menyebut tidak semua lahan parkir bakal dipakai untuk pangkalan angkuta.

“Pos satpam dan polisi sudah diberi ruang di tempat parkir baru di bangunan Pasar Klewer yang sudah selesai dibangun. Rencananya pos di taman parkir dibongkar,” jelas Usman.

Sebagai informasi, aplikasi Moovit telah tersedia di Playstore (ponsel berbasis Android). Masyarakat yang ingin memanfaatkan aplikasi tersebut tinggal mengunduh di layanan Playstore tanpa dikenakan biaya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya