SOLOPOS.COM - Suasana demo taksi lokal menolak keberadaan angkutan pelat hitam berbasis aplikasi di Bundaran Gladak, Selasa (11/6) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Transportasi Solo, para tamu hotel kesulitan mencari taksi karena mayoritas armada taksi ikut demo.

Solopos.com, SOLO — Para pengelola hotel di Solo ikut dibuat pusing dengan adanya aksi demo para sopir taksi yang menolak operasional UberX (mobil), Selasa (11/7/2017) pagi hingga siang.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Para tamu mereka kesulitan mendapatkan taksi untuk bepergian karena mayoritas armada perusahaan taksi mengikuti aksi demo. Sejumlah hotel pun akhirnya harus menyediakan armada untuk para tamu mereka.

“Demo taksi ini berpengaruh terhadap layanan. Tamu kesulitan untuk mencari taksi kalau keluar karena taksi di depan hotel kosong. Kami mencoba antisipasi dengan mengerahkan armada dan driver kendaraan operasional hotel untuk mengantar tamu, bahkan termasuk driver yang support aktivitas sales” ungkap Public Relations Executive Novotel dan Ibis Styles Solo, Tiwik Widowati, saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Ada sekitar enam mobil yang disediakan pengelola Novotel untuk melayani tamu. Menurut dia, sehari sebelumnya sudah ada pemberitahuan dari pengelola taksi akan adanya penghentian operasional pada pukul 07.00 WIB-14.00 WIB, Selasa.

Menurut dia, saat tamu ingin order Uber pun tidak bisa karena layanan itu ikut berhenti. Oleh karena itu, seluruh armada operasional hotel sibuk mengantar tamu ke berbagai tujuan.

General Manager In Charge Fave Hotel Solo, Ika Florentina, mengatakan tamu yang hendak ke bandara dan tempat lainnya terkendala. Oleh karena itu, pengelola hotel mengantar tamu hingga ke lokasi tujuan dari Fave Adisucipto maupun Solo Baru.

Padahal kendaraan yang digunakan untuk melayani tamu jumlahnya terbatas. Menurut dia, kondisi ini juga dialami hotel lain karena ada juga yang minta tolong dicarikan taksi.

“Kami berusaha mengantar tamu sesuai armada yang tersedia. Demo taksi ini tentu merepotkan karena selama ini kami ada kerja sama dengan salah satu perusahaan taksi untuk pelayanan transportasi. Ada beberapa tamu yang ingin memanfaatkan Uber tapi hanya bisa dipakai beberapa saat karena kemudian aplikasi closed,” terangnya.

Sebagaimana diinformasikan, hampir semua perusahaan taksi di Soloraya mengerahkan sopir dan armada taksi untuk mengikuti aksi unjuk rasa menuntut penghentian operasional taksi berbasis aplikasi online seperti Uber, Selasa. Aksi berlangsung di Bundaran Gladak, dan beberapa  tempat lain di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya