SOLOPOS.COM - Angkutan pengumpan Batik Solo Trans (BST) terparkir di Kantor Dishub Kota Solo, Selasa (10/1/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Transportasi Solo, pengoperasian angkutan umum pengumpan (feeder) belum siap.

Solopos.com, SOLO — Pengoperasian angkutan umum pengumpan (feeder) Bus Batik Solo Trans (BST) hingga kini belum siap. Pemkot Solo masih belum mencapai kesepakatan dengan koperasi yang akan mengelola angkutan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, hal itu dipastikan tidak akan berpengaruh pada pengoperasian BST dengan penerapan sistem melawan arus (contra flow) di Jl. Slamet Riyadi ruas Gladak-Gendengan. Program itu tetap bisa dijalankan tanpa harus menunggu kesiapan pengoperasian angkutan feeder.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, saat ditemui Solopos.com di sela-sela menghadiri opening ceremony Solo Great Solo (SGS) 2017 di  area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi simpang empat Ngarsopuro, Minggu (29/1/2017) pagi.

Dia menceritakan pengoperasian feeder baru belum bisa dilakukan karena masih butuh pembahasan lebih lanjut dengan pengurus koperasi angkutan di Solo yang bakal menjalankan armada feeder tersebut. “Contra flow kalau sebelum feeder enggak masalah. Artinya, kemungkinan memang contra flow dulu baru operasional feeder. Operasional feeder belum ada kesepakatan dengan koperasi. Masih tarik ukur soal penumpang dan sebagainya,” kata Hari.

Hari menyampaikan idealnya penerapan contra flow bagi BST di Jl. Slamet Riyadi ruas Gladak-Gendengan diikuti pengoperasian feeder. Namun, apabila pengoperasian feeder belum bisa dilakukan bersamaan dengan  pengoperasian BST di koridor baru tersebut, menurut dia, tidak menjadi masalah.

Hari menyampaikan dalam waktu dekat ini Dishub bakal menggelar pertemuan dengan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, guna membahas pengoperasian BST dan feeder baru. “Tarik ulur pengoperasian feeder baru dan penyesuaian rute masih terjadi di koperasi. Kalau Dishub sudah siap untuk pengoperasian itu. Maka dari itu nanti mungkin bisa ada pertemuan Pak Wali dengan pengurus dan anggota koperasi guna membahas soal layanan transportasi umum ini,” jelas Hari.

Hari belum bisa memastikan jadwal penerapan contra flow bagi BST di Jl. Slamet Riyadi ruas Gladak-Gendengan. Dishub hanya menargetkan penerapan contra flow tersebut bisa dimulai pada Maret mendatang.

Dia mengatakan Dishub saat ini juga masih mempertimbangkan soal jenis bus BST yang akan dijalankan di jalur contra flow ruas Gladak-Gendengan. “Ada dua pilihan jenis bus BST yang bisa dioperasikan untuk menembus jalur contra flow, yakni bus besar atau bus kecil. Masing-masing jenis bus punya kelemahan dan kelebihan yang masih dalam proses pertimbangkan kami,” terang Hari.

Kabid Lalu Lintas Dishub Solo, Sri Baskoro, mengatakan Bidang Lalu Lintas telah siap melakukan pemeliharaan infrastuktur di Jl. Slamet Riyadi ruas Gladak-Gendengan dalam rangka penyediaan jalur contra flow bagi bus BST. Dia menyebut penerapan contra flow di Jl. Slamet Riyadi ruas Gladak-Gendengan tidak terlepas dari permintaan warga yang membutuhkan layanan transportrasi umum.

“Kami hanya pemeliharaan infrastruktur, seperti pembuatan markah jalan, rambu lalu lintas, dan mungkin ada papan tambahan berisi peringatan. Dari Bidang Angkutan menyatakan siap Maret. Kalau saya, pilih lebih cepat lagi karena masyarakat sudah menunggu juga penyediaan transportasi umum di jalur tersebut,” jelas Sri Baskoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya