SOLOPOS.COM - Layanan Ojek Online Gojek (go-jek.com)

Para pengemudi Gojek di Solo mengakhiri aksi mogok lebih awal dari rencana semula.

Solopos.com, SOLO — Para pengemudi ojek online Gojek di Solo dan daerah sekitarnya mengakhiri aksi mogok massal lebih awal dari rencana semula sampai Rabu (28/3/2018). Mereka kembali melayani penumpang pada Selasa (27/3/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pengemudi Gojek mengakhiri mogok setelah ada tanggapan dari manajemen PT Gojek Indonesia, Senin (26/3/2018) malam. Sebelumnya mereka menggelar aksi mogok masal sejak Kamis (22/3/2018) karena keberatan dengan kebijakan manajemen PT Gojek Indonesia menurunkan tarif pendapatan minimum mitra dari Rp8.000 menjadi Rp4.000.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa pagi, cukup banyak pengemudi Gojek dengan jaket khas warna hijau hitam tersebut berseliweran di jalanan Kota Bengawan. Bukan hanya itu, sejumlah tempat yang menjadi pangkalan pengemudi ojek online juga mulai kembali ramai.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebut saja pangkalan di samping KFC Manahan, seberang Red Chilies Hotel Manahan, dan Kandang Doro Kestalan. Mereka memanfaatkan pangkalan untuk rehat selagi menanti order masuk. Dari aplikasi Gojek saat Solopos.com berada di kawasan Kelurahan Manahan, Banjarsari, juga terpantau telah banyak pengemudi Gojek yang kembali online.

Saat dimintai informasi, pengemudi Gojek yang dituakan di pangkalan samping KFC Manahan, Josafat Satrio S., membenarkan para pengemudi Gojek di Soloraya per Selasa ini mulai kembali on bid. Alasan para pengemudi Gojek di Soloraya mulai kembali beroperasi, yakni karena PT Gojek Indonesia telah merespons aksi mereka.

Baca juga;

Dia menyebut setidaknya PT Gojek Indonesia telah menaikkan pendapatan per kilometer (km) mitra pengemudi dari Rp1.700 menjadi Rp2.000. Jo, sapaan akrab Josafat, menyebut tuntutan para pengemudi Gojek di Soloraya sebenarnya adalah pengembalian pendapatan minimal mitra pengemudi.

“Kami sejak awal memang telah berencana online lagi paling awal pada Selasa ini dan paling lambat pada Rabu besok, apa pun tanggapan Gojek. Nah karena sudah ada tanggapan dari Gojek pada Senin malam, jadi kami putuskan untuk on bid lagi pada hari ini,” kata Jo saat ditemui Solopos.com, Selasa.

Jo membenarkan dirinya dan rekan-rekan pengemudi Gojek lainnya telah menerima pesan broadcast berisi imbauan on bid lagi pada Selasa ini. Pesan itu juga yang menjadi dasar bagi para pengemudi Gojek di pangkalan KFC untuk mulai online lagi.

Namun, dia menjelaskan para pengemudi Gojek di pangkalan KFC sebenarnya tidak ada kesepakatan untuk wajib off bid sejak Kamis pekan lalu. Dia menyebut keputusan untuk on bid maupun off bid diserahkan kepada masing-masing pengemudi.

Nyatanya, kata dia, beberapa pengemudi Gojek yang tergabung di pangkalan KFC juga tetap on bid beberapa hari terakhir. Hanya mereka tidak menggunakan atribut seragam saat beroperasi melayani masyarakat.

“Yang nomor satu kan kebutuhan hidup keluarga. Jadi kami tidak memaksakan kehendak harus off bid atau on bid. Kalau ada kewajiban untuk off bid kan kasihan mereka yang sekarang mengandalkan pendapatan dari Gojek ini,” jelas Jo.

Disinggung soal aksi demo yang dikabarkan akan diakukan para pengemudi Gojek pada Kamis (29/3/2018) mendatang apabila tuntutan mereka tak dikabulkan, Jo mengaku tak mengetahui itu. Dia menyebut sementara tidak ada pemberitahuan yang mengajak para pengemudi Gojek untuk demo.

Seorang pengemudi Gojek yang ditemui Solopos.com di sekitar Kantor Dishub Solo, Wardi, mengatakan dirinya per Selasa ini mulai kembali beroperasi melayani penumpang setelah menerima pesan dari admin atau ketua grup. Pesan tersebut berisi tentang imbauan pengemudi Gojek Soloraya bisa mulai on bid lagi pada Selasa pukul 01.00 WIB.

Dia menyebut pesan yang datang atau dikirim dari admin dijamin valid. Wardi secara pribadi juga telah ingin segera on bid untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi pengemudi Gojek. Disingung soal kebijakan Gojek yang telah menaikkan pendapatan per kilometer mitra, dia sebenarnya merasa kurang puas. Dia berharap Gojek mengembalikan pendapatan minimal menjadi Rp8.000.

“Selisih kenaikan pendapatan per kilometernya termasuk sedikit. Lebih baik kan pendapatan minimal dikembalikan menjadi Rp8.000. Jadi ada kepastian. Yang terjadi sekarang kan pendapatan minimal masih di angka Rp4.000. Tapi mau bagaimana lagi? Mau tidak mau kebijakan itu akhirnya harus diterima,” kata Wardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya