SOLOPOS.COM - Ilustrasi moda transportasi berbasis aplikasi alias angkutan online. (gmanetwork.com)

Ribuan pengemudi taksi online Gocar di Soloraya mogok massal selama lima hari.

Solopos.com, SOLO — Ribuan pengemudi taksi online di Soloraya yang memanfaatkan layanan Gocar di aplikasi Go-Jek memutuskan mogok beroperasi secara massal selama lima hari pada Rabu-Minggu (7-11/3/2018).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penanggung Jawab Komunitas Pengemudi Taksi Online Kalong Soloraya, Ifan Anggar Prastya, membenarkan ada ribuan pengemudi taksi Gocar di Soloraya yang bersepakat untuk offline aplikasi secara serentak hingga akhir pekan ini. Dia menjelaskan aksi mogok massal dilakukan sebagai bentuk protes atas kebijakan perubahan skema poin pendapatan bagi pengemudi Gocar di Soloraya yang dikeluarkan Manajemen PT Gojek Indonesia.

“Kami menuntut target poin dan nominal bonus bagi pengemudi Gocar di Soloraya dikembalikan seperti semula,” kata Ifan saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (7/3/2018).

Berdasaran informasi yang dihimpun Solopos.com, kabar adanya aksi offline aplikasi secara serentak oleh para pengemudi taksi Gocar di Soloraya beredar di media sosial, termasuk akun Instagram @kalongsoloraya. Akun Instagram @kalongsoloraya mengunggah video pada layanan insta story berisi tulisan permohonan maaf kepada masyarakat jika mengalami kesulitan order Gocar.

Baca:

Hal itu terjadi karena ribuan driver Soloraya sedang mengadakan aksi serentak offline aplikasi Gocar selama lima hari. “Aksi offline drier Gocar serentak ini adalah aksi lanjutan dari penyerahan petisi yang ditandatangani ribuan masyarakat Soloraya yang menjadi mitra Gocar tentang perubahan skema poin pendapatan dari aplikasi Gocar,” tulis akun Instagram @kalongsoloraya.

Ifan mengatakan aksi mogok massal itu atas inisiai para pengemudi Gocar yang bernaung dalam Perhimpunan Pengemudi Online Soloraya (PPOSR). Dia menyatakan bukan tidak mungkin aksi offline aplikasi secara serentak seperti itu bakal dilakukan lebih lama jika tidak ada respons positif dari manajemen PT Gojek Indonesia.

Ifan menjelaskan para pengemudi Gocar Soloraya protes karena manajemen PT Gojek Indonesia per Selasa (27/2/2018) telah menaikkan target poin dan menurunkan bonus harian bagi pengemudi Gocar di Soloraya.

Target poin yang mesti diraih pengemudi Gocar di Soloraya untuk mendapat bonus harian maksimal kini berubah dari 12 poin menjadi 16 poin. Ifan menyampaikan para pengemudi Gocar jelas tidak sepakat dengan keputusan itu.

Untuk mencapai poin 12 saja, para pengemudi Gocar selama ini rata-rata harus menghabiskan 14 jam setiap harinya. Pengemudi bakal semakin kewalahan jika target poin diubah menjadi 16. Selain target poin, pengemudi Gocar Soloraya juga protes atas penurunan nominal bonus harian.

Sebelum 27 Februari pengemudi Gocar Soloraya bisa mengantongi bonus harian tertinggi Rp300.000/hari hanya dengan mengumpulkan 12 poin. Kini mereka hanya bisa meraih bonus Rp250.000 dengan 16 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya